News  

7 Masjid Hingga Sekolah Muslim di Penjuru Kota London Dirusak dan Dikotori Grafiti Islamofobia

Setidaknya terjadi tujuh insiden vandalisme yang melibatkan Grafiti Islamofobia di masjid, pusat komunitas, dan sekolah dasar Muslim yang terjadi bulan ini di London.

Coretan seperti ‘Hentikan Islam’, ‘Remigrasi’, dan referensi terhadap pedofilia disemprotkan di masjid-masjid.

Serangan vandalisme ini memicu kekhawatiran dan tuduhan kejahatan kebencian. Polisi Metropolitan London (Met) tengah melakukan penyelidikan terhadap peristiwa ini.

Menurut Met, insiden mengejutkan ini diperlakukan sebagai kejahatan kebencian, meskipun belum ada penangkapan yang dilakukan.

“Kami tengah berbicara dengan para pemimpin agama setempat dan telah meningkatkan patroli untuk menenangkan keadaan di area tersebut,” kata Met mengutip The New Arab (TNA), seraya mendesak siapa pun yang memiliki informasi tentang insiden tersebut untuk menghubungi mereka.

Tujuh Masjid dan Sekolah Muslim di London Dirusak dengan Grafiti Islamofobia

Seven London mosques have been daubed with Islamophobic graffiti this month in incidents that could be linked. Graffiti such as “Stop Islam,” “Remigration,” as well as references to paedophilia and Christian iconography were spray painted onto the masajid. The incidents are…

Menurut Sky News, insiden tersebut dilaporkan dipicu oleh kelompok pembenci di Telegram yang menawarkan £100 atau sekitar Rp2 juta kepada orang-orang untuk merusak gedung yang terkait dengan kaum muslim.

Insiden pertama terjadi di masjid West Norwood pada 6 Januari dan yang terakhir di Sekolah Dasar Noor Ul Islam pada 25 Januari.

Lokasi lainnya termasuk Pusat Komunitas Islam South Norwood di Croydon, Masjid Stratford di Newham, Pusat Islam Thornton Health, Masjid Jamia di Leyon dan Masjid AL-BIRR. “Tidak ada tempat untuk kebencian di masyarakat kita,” kata juru bicara Dewan Muslim Inggris, seraya menambahkan bahwa serangan baru-baru ini merupakan bagian dari ‘peningkatan yang meresahkan’ dalam Islamofobia.

Tujuh Masjid dan Sekolah di London Dirusak dengan Grafiti Islamofobia |  Arrahmah.id

“Serangan terkoordinasi terhadap tempat ibadah ini menuntut dukungan lokal segera dan tindakan nasional yang tegas untuk mengatasi akar penyebab Islamofobia. Kami mengimbau semua orang untuk tetap waspada dan bersatu melawan kebencian dan perpecahan,” tambah Dewan Muslim Inggris.

Inggris telah mencatat rekor jumlah insiden Islamofobia. Jumlah insiden meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak perang Israel di Gaza dimulai pada Oktober 2023, menurut Tell Mama, sebuah LSM berbasis di Inggris yang memantau kejahatan kebencian anti-Muslim.

Serangkaian kerusuhan sayap kanan melanda Inggris pada Agustus 2024, dipicu Islamofobia, yang diyakini terjadi akibat misinformasi bahwa penyerang Southport adalah seorang Muslim dan pencari suaka. Satu masjid di Southport menjadi sasaran ratusan perusuh, melemparkan batu bata, meneriakkan slogan-slogan anti-imigran dan Islamofobia serta bentrok dengan petugas polisi.

Sebuah ‘daftar sasaran’ yang dilaporkan sempat dibagikan di saluran Telegram sayap kanan, menampilkan puluhan kantor spesialis hukum imigrasi, lembaga amal dukungan suaka, dan layanan imigrasi di Inggris untuk diserang tetapi tidak terwujud. Juga muncul serangkaian protes balasan untuk menghalangi rencana itu.(Sumber)