News  

Percayakah Rakyat Pada Klaim Polisi Bahwa Ijazah Jokowi Asli?

Pokok masalah bertele-telenya polemik soal keabsahan ijazah Jokowi adalah keengganan Jokowi menunjukkan ijazah aslinya. Simple dan tuntas. Tunjukkan ijazah asli. Kontroversi selesai.

Kini polisi ikut-ikutan memperpanjang polemik ijazah Jokowi dengan menyebut ijazah Jokowi asli. Dasarnya: hasil uji forensik terhadap ijazah Jokowi. Asli alias identik. Sementara dalam konferensi pers, polisi sama sekali tidak menunjukkan ijazah asli Jokowi. Hanya foto copy.

Ijazah asli Jokowi hanya ditunjukkan oleh Jokowi saat diperiksa polisi yang katanya diperiksa selama 1 jam dengan 22 pertanyaan. Benarkah? 22 pertanyaan sesebentar itukah? Aneh. Publik menyangsikan durasi 1 jam untuk 22 pertanyaan.

Selesai diperiksa, ijazah asli Jokowi dibawa kembali oleh Jokowi. Lalu Pusat Laboratorium Forensik atau Puslabfor melakukan uji forensik terhadap ijazah asli atau foto copy ijazah Jokowi? Dari sini keraguan itu muncul. Ada apa sebenarnya yang terjadi?

Rakyat curiga. Ada kongkalikong. Rekayasa pembenaran ijazah Jokowi. Jokowi dan polisi sama. Sama-sama tidak menunjukkan ijazah yang diklaim asli oleh Jokowi. Bareskrim Polri pun ikut mengklaim ijazah Jokowi asli.

Sayangnya, rakyat meragukan klaim pihak kepolisian karena tanpa penampakkan ijazah asli Jokowi. Belum lagi polisi tidak menjelaskan alasan ilmiah hasil uji forensik terhadap keaslian ijazah Jokowi.

Pokoknya asli! Dimana letak keasliannya tidak dijelaskan. Rakyat harus percaya penjelasan polisi bahwa ijazah Jokowi asli. Rakyat tidak hanya diyakinkan oleh retorika belaka. Rakyat butuh bukti. Alasan ilmiah hasil uji forensik ijazah Jokowi. Agar polemik selesai dan jangan sampai ada anak bangsa yang jadi korban gara-gara ingin mengungkap keabsahan ijazah Jokowi asli atau palsu.

Ini yang penting dan utama. Independensi polisi. Publik percaya bahwa polisi tidak tebang pilih dan pilih tebang. Kebenaran nomor satu bukan mengejar pembenaran demi seseorang yang bernama Joko Widodo.

Jakarta, 26 Dzulqa’dah 1446/24 Mei 2025
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis