Dua hari setelah disahkannya Undang-undang (UU) tentang Perubahan Ketiga atas UU BUMN yang memuat pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), orang yang diisukan bakal memimpin BPI Danantara muncul di Istana Presiden, Jakarta, Kamis (6/2/2025).
Dia adalah Pandu Sjahrir, keponakan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Panjaitan. Saat ini, Pandu menjabat Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) yang terhubung dengan Toba Sejahtra Group, perusahaan yang didirikan Luhut.
Tentu saja, masuknya nama Pandu sebagai calon bos Danantara tak bisa lepas dari nama besar Luhut. Ternyata, omongan Mantan Menko Kemaritiman dan Investasi era Jokowi itu, masih didengar.
Pandu bersama Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P Roeslani mendadak dipanggil Presiden Prabowo Subianto.
Usai pertemuan, Pandu mengaku belum tahu bakal diusung sebagai bos Danantara. “Oh belum tahu aku. Tadi hanya ngomongin soal mobil nasional saja,” kata Pandu.
Sejatinya, informasi tentang Pandu yang diplot masuk jajaran petinggi Danantara, bergulir sejak lama. Isu itu menguat ketika Pandu beberapa bertemu Kepala BPI Danantara, Muliaman D Hadad.
Mungkin hanya kebetulan, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait sempat menyebut Pandu bakal menjadi bos Danantara.
Dikulik dari akun Instagram @maruararsirait, Ara, sapaan akrab Maruarar beberapa kali membagikan momen bersama Pandu yang pernah menjabat Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Tersemat foto Ara berjabat tangan dengan Pandu yang diunggah Senin (3/2/2025) berlabel ‘Bos’ Danantara.
“Diskusi dengan Pak Pandu Bos Danantara untuk pembiayaan perumahaan. Semoga bermanfaat untuk Rakyat Indonesia sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo,” tulis akun @maruararsirait.(Sumber)