Iftar atau buka puasa merupakan salah satu rangkaian yang dilakukan Muslim selama Ramadhan. Iftar menandai waktu puasa sudah usai dan harus membatalkannya dengan makan atau minum.
Namun, apakah detikers tahu? Ternyata iftar diakui sebagai warisan budaya Muslim di seluruh dunia, bukan hanya Indonesia. Iftar juga telah tercatat sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 2023.
Mengutip unggahan Instagram @kemdikbud.ri, keputusan tersebut bermula dari pengajuan yang dilakukan negara Iran, Uzbekistan, dan Azerbaijan. Negara-negara tersebut punya masyarakat yang dominan beragama Islam.
Iftar atau buka puasa ini pun ditetapkan sebagai warisan budaya milik seluruh Muslim di dunia. Nilai budaya yang terdapat dalam iftar adalah kebersamaannya.
Masyarakat Muslim secara kompak menyiapkan makanan buka puasa dan menyantapnya bersama-sama. Tak hanya itu, kebersamaan dapat dilihat juga saat sholat hingga menikmati hiburan usai berbuka puasa.
Melansir laman UNESCO, iftar atau eftari/iftor di setiap negara memiliki jenis kegiatan yang hampir sama. Orang-orang dengan segala jenis kelamin, usia dan latar belakang berbeda bisa merayakannya.
Kegiatan iftar selain makan-makan yang sering dijumpai di berbagai belahan negara misalnya penampilan musik, permainan hingga mendongeng. Bahkan, kegiatan serupa iftar di beberapa negara dilakukan di luar Ramadhan.
Salah satu kegiatan yang masuk ke rangkaian iftar dan dianggap penting adalah tausiyah. Penyelenggara acara iftar biasanya akan mengundang pemuka agama untuk menyampaikan esensi hingga hikmah puasa Ramadhan.
Makna Iftar bagi Umat Islam
Menurut salah satu ulama Dr KH Tafsir MAg, iftar punya beragam makna. Tak hanya sebuah hal yang ditunggu-tunggu oleh Muslim menjelang Maghrib, tetapi bisa dirasakan oleh masyarakat Non-Muslim juga.
“Iftar atau bukber adalah budaya umat Islam yang hampir meresapi semua lapisan masyarakat dengan suasana yang memiliki berbagai makna. Makna spiritual, psikologis, dan sosial dapat dirasakan dalam tradisi ini,” katanya dikutip dari laman Muhammadiyah, Minggu (2/3/2025).
Iftar mempunyai makna mendalam dalam aspek sosial. Terutama dalam iftar yang digelar secara bersama atau buka puasa bersama.
Dalam cakupan yang lebih sempit, iftar juga dapat mendekatkan keluarga. Menurut Tafsir, iftar adalah momen yang tepat bagi orang tua untuk memberikan didikan bagi anak mereka.
Dengan diakuinya iftar sebagai warisan budaya takbenda UNESCO, diharapkan dapat menjadi kekayaan budaya umat Islam dan membuka ruang diskusi lebih luas lagi untuk menjaga tradisi umat Islam lainnya.