Kurma merupakan salah satu buah yang identik dengan bulan puasa Ramadan. Rasulullah SAW juga menganjurkan kepada umatnya untuk mengkonsumsi kurma saat berbuka puasa dalam jumlah ganjil. Apa alasannya?
Rasulullah SAW memiliki kebiasaan mengkonsumsi kurma saat sahur dan berbuka puasa. Hal ini kemudian diikuti oleh umat muslim sejak turun-temurun. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Jika salah satu di antara kalian ingin berbuka puasa maka berbukalah dengan kurma, jika tidak ada maka cukup dengan air, karena air itu bersih dan mensucikan.” (HR Imam Lima dan dinilai shahih oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al Hakim)
Hadits tersebut terdapat dalam kitab Bulughul Maram karya Al-Hafiz Ibnu Hajar al-Asqalani.
Selain itu, Rasulullah SAW juga memiliki kebiasaan mengkonsumsi kurma dalam jumlah ganjil. Apa alasan beliau?
Kebiasaan Rasulullah SAW Makan Kurma Berjumlah Ganjil
Bukan tanpa alasan Rasulullah SAW mengkonsumsi kurma dalam jumlah ganjil, seperti 1, 3, 5, 7, atau 9. Simak beberapa alasan mengapa Nabi Muhammad SAW makan kurma dalam jumlah ganjil di bawah ini:
1. Angka Ganjil yang Disenangi Rasulullah SAW
Dalam buku Adab Sunnah oleh Dr KH. Rachmat Morado Sugiarto, Rasulullah SAW sering memakan kurma dengan bilangan ganjil. Alasannya adalah karena beliau menyukai bilangan ganjil.
Kebiasaan ini dilakukan Rasulullah SAW saat berbuka puasa, sahur, dan sebelum berangkat salat Idul Fitri. Dalam sebuah hadits disebutkan,
“Pada hari raya Rasulullah SAW tidak berangkat untuk melaksanakan salat hingga beliau makan beberapa butir kurma. Anas berkata: ‘Beliau makan beberapa kurma dengan bilangan ganjil’.” (Shahih Al-Bukhari, 2/17 hadits 953)
2. Menangkal Racun dan Sihir
Mengutip buku 24 Jam Belajar Sunnah Nabi oleh Romy Hernadi, makan buah kurma dalam jumlah ganjil dipercaya mampu menangkal racun dan sihir. Hal itu dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yang mengatakan bahwa makan kurma dalam jumlah ganjil, khususnya tujuh butir kurma Ajwa, berkhasiat menangkal racun dan sihir.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Shahabat Sa’ad bin Abi Waqqash, dari Rasulullah SAW beliau pernah bersabda,
مَنْ تَصَبَّحَ بِسَبْعِ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً، لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سُمٌّ وَلاَ سِحْرٌ
Artinya: “Barang siapa mengkonsumsi tujuh butir kurma ajwa pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir.”
Dalam hadits lainnya, Rasulullah SAW bersabda,
“Kurma ajwa itu berasal dari Surga, ia adalah obat dari racun.” (HR Ibnu Majah dari Sahabat Jabir bin Abdillah dan Abi Sa’id, demikian juga At-Tirmidzi dalam sunannya dari Abu Hurairah. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Misykatul Mashaabiih (IV/164/4163), yang juga dimuat oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah)
Sunnah Sahur dan Buka Puas dengan Kurma
Menukil buku 80 Hadits Pilihan Beserta Biografi Perawi dan Faedah Ilmiah oleh Dr Muhammad Murtaza bin Aish, dikatakan bahwa terdapat sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda,
نِعْمَ سَحُورُ الْمُؤْمِنِ التَّمْرُ
Artinya: “Sebaik-baik sahurnya seorang mukmin adalah Tamar (kurma kering).” (HR Abu Dawud)
Ada beberapa makna yang terkandung dari hadits tersebut, berikut penjelasannya:
- Disunnahkan untuk sahur dengan kurma. Hal ini merupakan sunnah yang banyak dilalaikan oleh masyarakat, mereka mengira kurma hanya sunnah untuk berbuka saja.
- Kurma adalah buah yang diberkahi, dan memakannya ketika sahur merupakan keberkahan di atas keberkahan.
- Makan sahur akan membantu dalam melakukan kewajiban dan ketaatan. Maka seorang muslim harus selalu melakukannya. Makan sahur bisa dengan makanan sedikit atau banyak sebagaimana bisa dengan hanya makan kurma, bahkan bisa dengan hanya minum air putih saja, namun sahur dengan kurma lebih utama.
Selain saat sahur, Rasulullah SAW juga menganjurkan mengkonsumsi kurma di waktu berbuka puasa. Disebutkan dalam hadits riwayat Abu Dawud, Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Apabila salah seorang di antara kalian berbuka, maka berbukalah dengan kurma , sebab kurma itu mendatangkan berkah. Namun apabila tidak ada, berbukalah dengan air karena air itu bersih.”
Di dalam Al-Qur’an juga telah dijelaskan tentang sejumlah keistimewaan kurma. Salah satunya disebutkan dalam surat Maryam ayat 25, Allah SWT berfirman,
وَهُزِّىٓ إِلَيْكِ بِجِذْعِ ٱلنَّخْلَةِ تُسَٰقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا
Artinya: Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.
Lalu dalam surat Asy-Syu’ara ayat 148, Allah SWT juga berfirman mengenai keistimewaan kurma,
وَزُرُوعٍ وَنَخْلٍ طَلْعُهَا هَضِيمٌ
Artinya: Dan tanam tanaman serta pohon pohon kurma yang mayangnya lembut.
Demikian pembahasan mengenai alasan Rasulullah mengkonsumsi kurma dalam jumlah ganjil. Semoga bermanfaat.