Bisakah Wanita Dengan Obesitas Hamil?

Tak sedikit masyarakat yang menganggap bahwa wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas tidak bisa hamil. Apakah anggapan tersebut didukung oleh fakta medis?

Obesitas memang dapat memengaruhi kesuburan wanita

Ada banyak faktor yang bisa menghambat seorang wanita untuk bisa hamil, salah satu di antaranya adalah obesitas. Indikator obesitas pada orang dewasa adalah indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 27.

Ada sebuah studi yang diterbitkan di jurnal medis “Human Reproduction” pada 2007, yang meneliti 3.029 pasangan yang kesulitan memiliki keturunan. Pasangan yang menjadi partisipan tercatat sudah berusaha selama lebih dari setahun untuk bisa hamil, serta tidak mengalami gangguan menstruasi dan sperma. Peserta juga diukur IMT-nya.

Temuan studi, wanita dengan kategori obesitas ditemukan paling kesulitan untuk bisa hamil sepanjang waktu penelitian. Temuannya secara angka adalah: wanita dengan nilai IMT di atas 35 mengalami penurunan 26 persen peluang untuk hamil, sedangkan wanita dengan IMT di atas 40 peluang untuk hamilnya turun hingga 43 persen.

Sampai saat ini penyebab wanita obesitas susah hamil belum dapat dipastikan. Namun, ada beberapa faktor penyebab, antara lain:

1. Ketidakseimbangan hormon reproduksi
Orang dengan obesitas cenderung mengonsumsi makanan berlebihan, termasuk lemak. Semakin tinggi kadar lemak di dalam tubuh, maka tubuh akan mengeluarkan hormin leptin.

Hormon tersebut berfungsi untuk mengatur nafsu makan dan memberikan sinyal pada otak untuk berhenti makan.

Jika pola makan tidak diubah, maka kadar hormon leptin akan semakin meningkat dan menjadi resistan di dalam tubuh. Gangguan hormon leptin yang meningkat ini akan mengganggu produksi hormon reproduksi, yang berfungsi untuk mempersiapkan sel telur. Sehingga, kondisi tersebut akan berdampak pada kesuburan wanita.

2. Resistensi hormon insulin
Saat seorang wanita mengonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman yang tinggi gula, maka tubuh akan mengalami hiperglikemia.

Hiperglikemia yang berlangsung terus-menerus akan membuat hormon yang mengatur kadar gula, yaitu hormon insulin, menjadi resistan.

Resistansi insulin memicu terjadinya sindrom polikistik ovarium (polycystic ovary syndrome atau PCOS), yaitu kondisi yang menyebabkan gangguan kesuburan wanita. [klikdokter]