Waspada! Tiap Bulan Puluhan Aplikasi Berbahaya Sasar 2,5 Juta Pengguna Android

Para pengguna Android tampaknya harus lebih waspada saat menginstal aplikasi di smartphone, baik aplikasi di Google Play Store maupun di web yang tidak jelas. Sebab, ada serangan berbahaya adware yang dijuluki Kaleidoscope.

Serangan tersebut diungkap dalam laporan terbaru IAS Threat Labs, menyebar lewat instal aplikasi yang bahkan ditemukan di toko resmi seperti Google Play Store. Kaleidoscope disebut telah menginfeksi 2,5 juta pengguna Android setiap bulannya, di mana penyebaran terbanyak ditemukan di India, Indonesia, Filipina, dan Brasil.

Seperti namanya, Kaleidoscope menyerang dengan cara licik, mereka mengubah strukturnya untuk menghindari deteksi. Bagaimana cara Kaleidoscope beraksi? Jadi begini, ketika pengguna men-download aplikasi dari Play Store yang tampak seperti aplikasi asli, ternyata ada versi duplikat dari aplikasi tersebut di toko pihak ketiga yang sudah disusupi adware.

Biasanya korban akan diarahkan untuk menginstal aplikasi duplikat ini lewat pesan atau postingan di media sosial. Setelah aplikasi duplikat di instal di smartphone pengguna, dia akan membanjiri ponsel dengan iklan yang sangat mengganggu, termasuk gambar dan video.

Parahnya lagi, iklan ini bisa muncul tanpa interaksi dari pengguna, dan bisa bikin baterai boros, HP jadi panas, dan performa lemot. Sementara operator dari aplikasi palsu tersebut mendapatkan keuntungan dari hasil iklan.

Mirisnya, penjual iklan digital yang terlibat dalam rantai kejahatan ini tidak selektif dalam memeriksa kualitas aplikasi tempat iklan dipasang. Jadi, pengiklan juga nggak tahu bahwa iklan mereka tampil di aplikasi jahat.

Kabar baiknya, pihak IAS Threat Labs telah melaporkan temuannya ke Google, dan sudah ada puluhan aplikasi berbahaya yang dihapus dari Play Store. Buat kamu yang sudah terlanjur menginstal aplikasi berbahaya, disarankan untuk segera menghapusnya.

Adapun daftar aplikasi yang wajib dihapus tersebut adalah:

(Sumber)