Wisata  

Tak Hanya Tentang Bunga, Ini Sederet Festival Musim Semi Korea Yang Menarik Banyak Wisatawan

Musin Semi di Korea selalu menarik perhatian banyak wisatawan dunia, apalagi ketika bunga sakura bermekaran nyaris di seluruh negeri Gingseng. Tapi faktanya, pesona musim ini bukan cuma soal bunga cantik atau swafoto di taman-taman.

Banyak festival di Korea yang justru menawarkan pengalaman unik, mulai dari budaya lokal sampai cita rasa kuliner yang sulit dilupakan. Penasaran festival mana saja yang bisa bikin musim semi kamu jauh lebih berkesan? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

1. Masyarakat Jeonju merayakan kuliner lewat Jeonju Bibimbap Festival

5 Festival Musim Semi Korea yang Gak Cuma tentang BungaJeonju Bibimbap Festival (commons.wikimedia.org/by jetohs)

Jeonju memang dikenal sebagai kota kelahiran bibimbap. Tapi siapa sangka mereka punya cara khusus untuk merayakannya di musim semi yakni dengan mengadakan Jeonju Bibimbap Festival.

Festival ini bukan cuma soal makan bibimbap raksasa, tapi juga soal menjelajah sejarah makanan khas Korea melalui aktivitas interaktif. Kamu bisa ikut kelas masak bareng chef lokal atau mencicipi varian bibimbap fusion yang kreatif dan modern.

Pengalaman kuliner di Jeonju jelas akan terasa sangat autentik karena dilakukan langsung di Hanok Village yang kental dengan nuansa tradisional. Selain makan, kamu juga bisa menyaksikan kompetisi masak antar-warga yang penuh semangat kekeluargaan. Rasanya seperti ikut open house besar-besaran, tapi versi Korea dan pastinya lebih rame.

2. Warga Busan menghidupkan laut di Busan Sea Art Festival

5 Festival Musim Semi Korea yang Gak Cuma tentang Bunga
Busan Sea Art Festival (commons.wikimedia.org/Kwonjungho)

Diadakan di pinggir pantai Haeundae, festival ini lebih mirip galeri seni raksasa daripada festival pada umumnya. Musim semi dipilih sebagai waktu penyelenggaraan karena angin laut yang sejuk menciptakan suasana ideal buat menikmati instalasi seni kontemporer. Seniman dari berbagai negara datang memamerkan karya yang memadukan unsur alam, laut, dan narasi sosial.

Kamu bisa berjalan kaki sambil menikmati karya seni raksasa di pasir atau mengikuti tur seni yang disediakan oleh komunitas lokal. Setiap instalasi punya cerita yang membumi dan kadang bikin kamu mikir lebih dalam soal hubungan manusia dan alam. Rasanya seperti meditasi visual yang membalut jiwa dalam estetika yang belum tentu bisa kamu dapatkan di museum konvensional.

3. Komunitas Andong menjaga warisan di Andong Mask Dance Festival

5 Festival Musim Semi Korea yang Gak Cuma tentang BungaAndong Mask Dance Festival (commons.wikimedia.org/Bencowburn)

Andong dikenal sebagai kota tradisi yang kuat dan festival topeng mereka jadi bukti nyata betapa budaya masih hidup di sana. Digelar saat musim semi mulai menghangat, festival ini menghadirkan pertunjukan tari topeng dari berbagai daerah Korea bahkan mancanegara. Penonton bisa merasakan atmosfer spiritual dan teatrikal dari setiap gerakan yang sarat makna simbolis.

Topeng yang digunakan bukan hanya dekorasi, tapi punya filosofi yang dijaga turun-temurun. Kamu juga bisa mencoba membuat topeng sendiri dan ikut workshop gerak tari yang biasanya dibawakan oleh seniman lokal. Suasananya kental, namun tetap menyenangkan, apalagi kalau kamu suka budaya tradisional yang tidak dibungkus secara komersial berlebihan.

4. Anak muda Seoul menyatu lewat Yeouido Hangang Spring Festival

5 Festival Musim Semi Korea yang Gak Cuma tentang BungaYeouido Hangang Spring Festival (commons.wikimedia.org/Korean Culture and Information Service)

Yeouido memang identik dengan cherry blossom, tapi festival ini lebih dari sekadar parade kelopak bunga. Anak muda dari berbagai komunitas kreatif ikut meramaikan area sekitar Sungai Han lewat booth seni, musik jalanan, dan pasar malam modern. Suasananya jauh dari formal, lebih seperti taman bermain besar yang dipenuhi energi positif.

Kamu bisa duduk di bean bag sambil menikmati live performance musisi indie, atau sekadar ikutan yoga di rumput bersama komunitas lokal. Festival ini bukan cuma jadi ajang foto-foto, tapi juga ruang bertemu dan bersuara bagi generasi muda urban. Kalau kamu pengen merasakan vibes Seoul yang kekinian tapi tetap punya sentuhan alam, ini jawabannya.

5. Petani Gurye menyambut kehidupan baru lewat Gurye Sansuyu Festival

5 Festival Musim Semi Korea yang Gak Cuma tentang Bunga
Gurye Sansuyu Festival (commons.wikimedia.org/Korean Culture and Information Service)

Berlokasi di provinsi Jeollanam-do, Gurye juga punya cara unik merayakan momen mekar pertama dari bunga sansuyu yang warnanya kuning terang. Bukan sekadar merayakan keindahan, festival ini jadi simbol awal kehidupan baru bagi para petani lokal. Tradisi minum teh sansuyu bersama dan upacara spiritual jadi momen penting yang ditunggu tiap tahun.

Kamu bisa menjelajahi ladang bunga luas sambil belajar soal manfaat kesehatan sansuyu dalam pengobatan tradisional Korea. Suasana perbukitan dan udara segar bikin festival Gurye Sansuyu ini terasa sangat menenangkan. Cocok banget buat kamu yang ingin liburan tenang tapi tetap bermakna secara budaya dan spiritual.

Setiap festival di musim semi Korea punya wajah dan cerita berbeda, jauh melampaui sekadar bunga sakura atau hanbok berwarna pastel. Di balik setiap perayaan, tersimpan narasi komunitas, sejarah lokal, hingga upaya menjaga budaya agar tetap relevan di tengah modernitas. Korea tidak pernah kehabisan cara untuk menyentuh hati lewat pengalaman yang autentik.

Kalau kamu sedang cari inspirasi liburan yang bukan itu-itu saja, festival-festival ini layak banget masuk bucket list.