Warung makan legendaris di Solo, Ayam Goreng Widuran, belakangan tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial, setelah diketahui bahwa menu yang disajikan ternyata non-halal.
Kabar ini mengejutkan banyak pelanggan, terutama umat Muslim, yang merasa tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai status kehalalan makanan di warung tersebut.
Berikut beberapa faktanya, dilansir dari beberapa sumber dan akun Instagram @ayamgorengwiduransolo, Sabtu (24/5/2025).
1. Sejarah Ayam Goreng Widuran
Berdiri sejak tahun 1973, Ayam Goreng Widuran dikenal sebagai salah satu kuliner khas Solo yang legendaris. Warung ini terkenal dengan ayam kampung goreng yang disajikan dengan kremesan gurih, hasil dari proses memasak tradisional menggunakan bumbu rempah khas Indonesia tanpa bahan pengawet.
Lokasinya berada di Jalan Sutan Syahrir No.71, Kepatihan Kulon, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Seiring waktu, Ayam Goreng Widuran telah membuka beberapa cabang, termasuk di Bali.
2. Kontroversi Non-Halal
Kontroversi bermula dari ulasan pelanggan di Google Review yang mengungkapkan bahwa ayam goreng di warung tersebut dimasak menggunakan minyak babi, menjadikannya non-halal.
Beberapa pelanggan Muslim merasa tidak diberi informasi yang memadai mengenai status kehalalan makanan yang disajikan.
Salah satu pelanggan, Teguh Budianyo, menulis bahwa ia merasa terjebak karena tidak ada pemberitahuan bahwa makanan di warung tersebut non-halal, meskipun ia dan keluarganya yang berhijab datang untuk makan di sana.
3. Tanggapan Manajemen
Menanggapi kontroversi tersebut, manajemen Ayam Goreng Widuran menyampaikan permintaan maaf melalui akun Instagram resmi mereka.
Mereka mengakui bahwa makanan yang disajikan non-halal. Saat ini mereka disebut telah mengambil langkah untuk mencantumkan keterangan “NON-HALAL” secara jelas di seluruh outlet dan media sosial resmi mereka.
4. Reaksi Pelanggan
Kasus Ayam Goreng Widuran yang viral karena status non-halalnya tersebut lantas langsung memicu berbagai reaksi dari pelanggan dan netizen. Banyak yang menyatakan kekecewaan dan merasa tertipu karena tidak ada informasi jelas mengenai penggunaan bahan non-halal di restoran tersebut.
“Awal datang sudah curiga karena tamu yang lain menatap ke kami, langsung cek Google Review, terus tanya karyawan yang mau goreng ayam, dan jreng!!! ternyata NON HALAL, seketika saya langsung batalkan pesanan,” tulis salah satu pelanggan, melalui google review.
Pelanggan lain, Yuyun Novita, juga mengungkapkan kekecewaannya. Ia menyatakan bahwa meskipun rasa ayam gorengnya enak, ia merasa kecewa karena tidak diberi tahu bahwa makanan tersebut non-halal.
“Dan yang bikin shock ternyata makanan di sini engga halal. Padahal saya makan di sana memakai hijab. Kenapa pegawainya tidak ada yang memberi tahu saya???? Jika memang di situ makanannya tidak halal harusnya ditulisin dong ‘non halal’,” tulisnya.
Di media sosial, netizen juga menyuarakan keprihatinan mereka. Seorang pengguna Threads menulis, “Hah seriusan? Itu kesukaan keluargaku lagi. Dulu belum ada tulisan non halalnya. Tapi kok orangnya diem-diem aja ya pas keluargaku yang berhijab makan di sana.”.(Sumber)