Microsoft mengumumkan bahwa mereka menambahkan Grok, model kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh xAI milik Elon Musk, ke daftar model AI pihak ketiga yang ditawarkan melalui layanan cloud-nya.
Dilansir dari Axios, Senin (19/5/2025), langkah ini menandai langkah terbaru Microsoft dalam memperluas kemitraan AI-nya di luar OpenAI, yang didirikan bersama oleh Musk, serta menunjukkan betapa pentingnya bisnis cloud Azure bagi raksasa teknologi ini. Grok akan tersedia di Azure, bersama dengan model lain seperti Llama dari Meta dan model Flux dari Black Forest Labs.
Meskipun Microsoft berinvestasi besar pada OpenAI, mereka kini memperluas pilihan model AI untuk pelanggan Azure, menawarkan lebih banyak fleksibilitas. The Verge melaporkan bahwa xAI sedang bekerja untuk mempercepat penemuan ilmiah manusia, dan kemitraan ini memungkinkan model Grok diakses melalui Azure Machine Learning.
Dengan menambahkan Grok, Microsoft memperkuat posisi Azure sebagai pusat untuk berbagai model AI, memungkinkan pelanggan memilih alat yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
Musk mendirikan xAI untuk memajukan pemahaman kolektif kita tentang alam semesta, dan Grok dirancang sebagai AI percakapan yang dapat menjawab berbagai pertanyaan. Meskipun Musk pernah menjadi bagian dari OpenAI, ia kini bersaing dengan perusahaan tersebut melalui xAI, menjadikan kemitraan ini dengan Microsoft sebagai langkah strategis.
“Kami sangat antusias untuk menghadirkan Grok ke Azure, memberikan pelanggan kami lebih banyak pilihan untuk membangun aplikasi AI yang inovatif,” kata seorang juru bicara Microsoft.
Microsoft berencana untuk terus memperluas portofolio AI-nya, dengan fokus pada integrasi model open-source dan eksklusif untuk mendukung berbagai kasus penggunaan, mulai dari penelitian hingga aplikasi komersial.(Sumber)