Bamsoet Nilai Kebijakan Proteksionis Trump Hadirkan Tantangan Multidimensi

Anggota DPR Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo mengatakan, kebijakan ekonomi proteksionis Presiden Amerika Serikat Donald Trump menciptakan tantangan multidimensi. Tarif resiprokal 32 persen terhadap Indonesia dari AS, lanjutnya, sangat mengganggu stabilitas perekonomian nasional.

“Kebijakan Trump tidak hanya berpotensi mengancam sektor ekspor dan pasar keuangan, tetapi juga dapat memicu risiko sosial signifikan. Termasuk gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dan peningkatan angka kemiskinan,” kata pria yang akrab disapa Bamsoet ini dalam keterangannya, Minggu (25/5/2025).

Kebijakan kontrovesial Trump ini, Bamsoet menilai, merupakan ujian ketahanan fundamental bagi perekonomian Indonesia. Terlebih, Indonesia saat ini juga masih bergantung pada ekspor dan rantai pasok global.

“Melalui diplomasi ekonomi agresif, diversifikasi pasar cerdas, serta penguatan kebijakan domestik yang solid, Indonesia diharapkan dapat meredam. Dampak negatif dan bahkan memanfaatkan peluang baru yang muncul dalam dinamika rantai nilai global,” ucap Bamsoet.

Kemudian, ia mengungkapkan, dampak langsung kebijakan Trump tersebut diperkirakan berimbas besar pada sektor ekspor manufaktur Indonesia. Produk ekspor vital seperti tekstil, alas kaki, dan elektronik terancam kehilangan daya saing akibat lonjakan harga.

“Sektor tekstil, yang menyerap hingga 3,98 juta tenaga kerja, berisiko kehilangan 49 persen pangsa pasarnya di AS. Bank Dunia memperkirakan penurunan 1 persen ekspor ke AS akan menggerus pertumbuhan PDB Indonesia sebesar 0,1 persen,” ujar Bamsoet.(Sumber)