Institute for the Quality of Life baru saja merilis daftar kota paling bahagia di dunia tahun 2025.
Penilaian kota-kota tersebut didasarkan pada enam kategori utama, yakni warga, pemerintahan, lingkungan, ekonomi, kesehatan, dan mobilitas.
Hasilnya, terdapat 31 kota yang mendapat julukan sebagai “Kota Emas” karena menunjukkan skor yang tinggi dalam semua aspek penilaian.
Dikutip dari BBC, Kamis (15/5/2025), berikut ini adalah lima kota teratas dalam daftar kota paling bahagia di dunia.
1. Kopenhagen, Denmark
Ibu Kota Denmark ini berada di posisi puncak sebagai kota paling bahagia di dunia tahun 2025.
Kota ini unggul dalam aspek lingkungan (ruang hijau, pengelolaan sampah, dan keberlanjutan) serta ekonomi (pendapatan rata-rata yang tinggi, inovasi, dan perusahaan global).
Sementara itu, menurut warganya, kota ini sangat hidup dan ramah.
“Selalu ada acara gratis, mulai dari Copenhagen Light Festival hingga pesta jalanan Distortion,” ujar Mari Anne Daura, warga Kopenhagen.
“Kehidupan kota yang dinamis inilah yang membuat saya memilih tinggal di sini dibanding Stockholm,” imbuhnya.
Kopenhagen juga dikenal ramah sepeda dan punya sistem metro yang efisien.
“Sekitar sepertiga warga menggunakan sepeda,” kata Aaron Wertheimer, warga lainnya.
Ia merekomendasikan wisatawan untuk mencoba bersepeda melintasi Jembatan Hans Christian Andersen.
2. Zurich, Swiss
Zurich mendapat nilai tinggi dalam kategori Warga dan Pemerintahan, dengan sistem digital yang memudahkan partisipasi publik dan kehidupan sehari-hari yang nyaris bebas stres.
“Sebagai ibu dua anak, Zurich sangat ideal untuk membesarkan keluarga,” ujar Raquel Matos Gonçalves.
“Anak-anak bisa berangkat sekolah sendiri sejak TK, transportasi selalu tepat waktu, dan kota sangat bersih,” tambahnya.
“Sistem hukumnya juga jelas. Jika tidak tertulis ‘boleh’, berarti ‘tidak boleh’,” kata warga lain, Amelie Guiot.
Zurich juga punya lebih dari 1.000 air mancur dengan air minum gratis dan lebih dari 50 museum.
3. Singapura
Singapura mendapat skor tinggi dalam kategori “Kesehatan,” terutama karena keselamatan publik, cakupan vaksinasi, dan perlindungan biaya kesehatan.
Kebijakan pemerintah yang mendukung perumahan dan biaya hidup juga mendapat nilai baik.
“Housing Development Board (HDB) membantu warga punya rumah sekaligus aset keuangan,” kata Hwee-Boon Yar, warga setempat.
Singapura juga dikenal bersih, aman, dan inklusif secara budaya. Samuel Huang, pengusaha lokal, menyebut Singapura memadukan efisiensi dan kenikmatan hidup.
“Kamu bisa rapat dengan klien global di pagi hari, lalu makan sate di tepi laut malam harinya,” ujarnya.
Ia menyarankan turis untuk menjelajah kawasan Tiong Bahru, yang kaya akan sejarah.
4. Aarhus, Denmark
Aarhus, kota terbesar kedua di Denmark, menggabungkan fasilitas kota besar dengan nuansa komunitas kecil. Kota ini unggul di kategori Warga, Lingkungan, dan Kesehatan.
“Bukan soal kemewahan, tapi soal kota yang benar-benar mendukung kesejahteraan warganya,” ujar Carla Nina Pornelos.
Aarhus juga terkenal dengan jalur sepeda, program energi ramah lingkungan, serta festival musim panas yang meriah.
Mathias Steen, warga lokal, menyebut kota ini “hidup” saat orang-orang berkumpul di taman atau berenang di pelabuhan.
5.Antwerp-Belgia
Antwerpen mengungguli Ibu Kota Belgia, Brussels, dalam daftar kota paling bahagia di dunia.
Kota ini mencetak skor tinggi di kategori Warga, Pemerintahan, dan Lingkungan.
“Saya datang ke sini karena arsitektur dan makanan, tapi tinggal karena kualitas hidup,” ujar Grace Carter.
Ia menyebut Antwerpen sebagai kota yang “tenang tapi efisien” dan punya banyak ruang hijau serta museum yang menghidupkan budaya.
Antwerpen juga mendukung keluarga pekerja, menyediakan perumahan sosial, dan mendorong gaya hidup berkelanjutan.
Carter menyarankan para wisatawan untuk mampir ke pasar Sabtu di Theaterplein.
“Minum kopi sambil mendengar obrolan warga lokal, rasakan sendiri aura santai dan percaya diri kota ini,” ujarnya.