Wisata  

Kota Madinah Jadi Kota Tersehat di Dunia Versi WHO, Ini 3 Alasan Utamanya

Pada awal tahun 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menetapkan Kota Madinah di Arab Saudi sebagai salah satu kota paling sehat di dunia. Kota ini meraih akreditasi dalam program Healthy Cities Initiative WHO.

Kota Madinah, merupakan salah satu situs tersuci umat Islam—tempat Nabi Muhammad SAW dimakamkan dan tempat Masjid Nabawi berdiri. Dua situs tersuci Islam lainnya adalah selain Makkah—tempat Masjidilharam dan Kakbah (kiblat salat umat Islam) berada—dan Yerusalem, yang menjadi lokasi berdirinya Masjid al-Aqsa.

3 Alasan Madinah Jadi Salah Satu Kota Tersehat di Dunia

Prestasi ini untuk kota suci dengan populasi sekitar 2 juta jiwa ini bukan tanpa alasan. Menurut laporan Arab News, setidaknya terdapat tiga faktor utama yang membuat Madinah layak menyandang gelar prestisius tersebut.

1. Memenuhi Semua Kriteria Global Kota Sehat WHO

WHO memiliki sejumlah kriteria ketat untuk menetapkan sebuah kota sebagai kota sehat. Kriteria ini mencakup:

•Kualitas lingkungan fisik dan sosial.
•Akses layanan kesehatan.
•Infrastruktur sanitasi.
•Ruang terbuka hijau.
•Partisipasi komunitas dalam pengambilan keputusan kesehatan.

Madinah dinyatakan memenuhi seluruh indikator tersebut. Tim evaluasi WHO secara langsung melakukan peninjauan lapangan sebelum memberikan akreditasi resmi.

Selain lingkungan yang bersih dan tertata, Madinah juga menunjukkan kemampuan mengelola kesehatan masyarakat secara sistematis dan terintegrasi.

“Madinah merupakan kota pertama dengan populasi besar yang berhasil memenuhi seluruh standar global WHO untuk kota sehat,” tulis Arab News dalam laporannya.

2. Kolaborasi 22 Lembaga dan Komunitas Lokal

Salah satu kekuatan utama Madinah adalah kolaborasi lintas sektor. Sebanyak 22 lembaga dari berbagai latar belakang—mulai dari institusi pemerintah, organisasi kemanusiaan, hingga komunitas relawan—bersatu mendukung inisiatif ini.

Mereka meluncurkan program strategis bertajuk “Humanizing Cities” yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup warga melalui pendekatan sosial, edukatif, dan kesehatan.

“Kami melihat bagaimana komunitas di Madinah aktif mendukung strategi kesehatan berkelanjutan. Inilah yang menjadikan kota ini unik,” kata tim WHO.

3. Transformasi Infrastruktur dan Layanan Kesehatan Publik

Sebagai kota tersuci kedua bagi umat Islam, Madinah setiap tahunnya menjadi tuan rumah jutaan jemaah dari berbagai negara untuk ziarah.

Pemerintah Arab Saudi menjadikan hal ini sebagai peluang untuk membenahi infrastruktur secara masif agar tidak hanya nyaman bagi peziarah, tapi juga sehat dan berkelanjutan bagi warganya. Transformasi tersebut mencakup:

•Penyediaan layanan kesehatan gratis dan mudah diakses.
•Revitalisasi drainase dan pengolahan limbah.
•Penambahan taman dan jalur pejalan kaki.
•Pemantauan kualitas udara dan air secara digital.

Penggunaan teknologi canggih untuk memantau kesehatan publik juga menjadi salah satu nilai plus yang diperhitungkan WHO.

Madinah Jadi Role Model Global

Pengakuan WHO ini tidak hanya mencerminkan keberhasilan pembangunan fisik, tapi juga menunjukkan bahwa kota dengan nilai spiritual tinggi dapat menjadi pelopor dalam menciptakan ekosistem hidup sehat, modern, dan manusiawi.

Madinah kini menjadi model inspiratif bagi kota-kota lain di dunia, termasuk di Indonesia, dalam mewujudkan keseimbangan antara kemajuan infrastruktur dan kualitas hidup masyarakat.