Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia kembali menegaskan pentingnya pola pikir global di kalangan pelaku usaha nasional dalam menghadapi dinamika ekonomi internasional.
Hal ini disampaikan dalam kegiatan Monthly Economic Diplomatic Breakfast yang digelar di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat.
Wakil Ketua Umum Koordinator (WKUK) Bidang Luar Negeri Kadin Indonesia, James Riady, mengungkapkan bahwa forum ini menjadi wadah penting menyamakan persepsi antarwilayah dalam merespons tantangan global.
“Kita harus berpikir lintas batas. Pasar, modal, hingga tenaga kerja yang dibutuhkan semua bisa kita cari secara internasional,” ujarnya dalam keterangan yang diterima, Minggu (15/6/2025).
James juga menekankan bahwa kontribusi perdagangan luar negeri Indonesia terhadap PDB masih tergolong rendah, yakni di bawah 40%. Oleh karena itu, kata dia, para pelaku usaha harus mulai membidik pangsa pasar yang lebih besar di tingkat global.
Menurut James, Indonesia memiliki potensi besar yang dapat dioptimalkan jika semua pemangku kepentingan pusat dan daerah bersinergi.
“Kadin daerah itu semua kumpul (di sini), membicarakan situasi global terakhir dan mengingatkan pentingnya membangun Indonesia bersama,” tambahnya.
Untuk mendukung orientasi internasional ini, Kadin telah membentuk banyak komite bilateral aktif yang memperkuat kerja sama antarnegara. Struktur Kadin yang terintegrasi dari pusat hingga daerah dinilai sebagai keunikan tersendiri yang perlu terus dipupuk.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Kadin Indonesia, Taufan Eko Nugroho Rotorasiko, menggarisbawahi perlunya komunikasi yang lebih terbuka antara dunia usaha dan pemerintah.
“Kami ingin diskusi lebih intensif tiap bulan. Perencanaan harus lebih terstruktur,” ujarnya.
Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Internasional, Johni Martha, dalam forum itu menyoroti tantangan dalam hubungan dagang dengan Amerika Serikat. Ia mengungkapkan adanya perbedaan data defisit perdagangan sebesar USD4 miliar yang perlu ditelusuri lebih lanjut.
“Yang 4 miliar itu tidak jelas ke mana. Tapi itu jadi PR kita bersama,” ucap Johni.(Sumber)