Apa yang ada di benak Anda bila mendengar kata poligami? Beristri atau memiliki pasangan sah lebih dari satu. Fenomena ini masih dianggap tabu di Indonesia.
Tinggalkan sejenak boleh atau tidaknya poligami. Fakta terbaru menyebutkan, seorang pria yang berpoligami atau memiliki banyak pasangan diketahui memiliki usia lebih panjang dibandingkan mereka yang monogami.
Penelitian itu dilakukan Universitas of Sheffield, Inggris. Ahli lingkungan, Virpi Lummaa meneliti kasus ini dan menemukan hasil yang cukup mengejutkan.
Dari hasil risetnya terhadap pria berusia di atas 60 tahun dari 140 negara yang mempraktikkan poligami, diketahui bahwa terjadi penambahan usia sebanyak 12% lebih lama dibandingkan pria-pria dari 49 negara yang menganut monogami.
Temuan tersebut Lummaa presentasikan pada pertemuan tahunan International Society of Behavioural Ecology di Ithaca, New York.
Dikutip dari New Scientist, menggunakan data dari WHO, Lummaa dan rekannya Andy Russell menandai 189 negara dengan nilai 1-4, dari benar-benar menganut monogami sampai kebanyakan berpoligami.
Tak hanya melihat dari sisi demografinya saja, Lummaa juga memperhitungkan pendapatan rata-rata tiap negara untuk memperkecil efek dari nutrisi baik dan tunjangan kesehatan di negara-negara monogami Barat.
Riset tersebut pun, bahwa memiliki banyak anak dari istri lebih dari satu meningkatkan kemungkinan pria hidup lebih panjang. Salah satu indikasi hidup panjang tersebut adalah pria itu dianggap masih subur walau usianya sudah dianggap terlalu tua.
Tak hanya demografi dan penghasilan, Lummaa dan rekannya juga melihat fakta dari faktor sosial dan genetiknya. Pria yang masih bisa memiliki anak di usia 60 dan 70-an cenderung lebih berusaha merawat diri.
Sebab, dia masih harus memberi makan anaknya. Namun, evolusi selama ribuan tahun juga bisa jadi penyeleksi pria-pria sehat pada budaya poligami.
’’Hipotesis ini benar adanya dan masuk akal. Tetapi, perawatan dan perhatian yang diberikan istri-istrinya juga bisa mejadi faktor lain yang membuat usianya lebih lama. Pria berpoligami bisa hidup lebih lama karena banyak mendapatkan perhatian dan kasih sayang, ketimbang mereka yang menjadi duda, tidak ada yang merawatnya,’’ kata Chris Wilson, Antropolog evolusi di Cornell University, Ithaca, New York.
