Gerindra: Puan dan Gibran Berpeluang Maju di Pilpres 2024

Gibran dan Puan Saat di Solo

Beragam respon menyikapi ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyinggung nama Sandiaga Uno sebagai calon presiden (capres) 2024. Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Arief Poyuono mengakui Sandiaga Uno memiliki potensi menjadi presiden masa depan.

Arief Poyuono juga menyebut guyonan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Budi Gunawan saat acara peresmian kepengurusan esport, bahwa kaum muda milenial sangat gandrung dengan sosok Sandiaga Uno.

Bahkan bukan tidak mungkin Sandiaga Uno akan jadi capres terkuat di pilpres 2024.  “Semua yang dikatakan dua tokoh tersebut memang benar sekali saat ini memang Sandiaga yang punya kans besar untuk jadi presiden ke8 RI,” kata Arief Poyuono, Minggu (19/1/2020).

Namun Arief Poyuono mengaku bingung kenapa kedua tokoh ini tidak memperhitungkan Ketua DPR RI Puan Maharani, tokoh muda yang sukses dalam dunia politik serta sangat matang dalam birokrasi serta kenyang dapat tekanan sejak masa orde baru oleh Rezim Suharto.

Ini modal kuat bagi mba Puan, belum lagi Mba Puan itu sebagai penerus Trah Bung Karno yang paling sukses,” ujar Arief Poyuono. “Kalau saya pribadi justru Mba Puan Maharani justru yang punya kans besar untuk jadi presiden RI ke-8 nantinya dibandingkan Sandiaga Uno,” katanya.

Arief Poyuono menjelaskan bahwa pemilih di setiap pemilu itu kaum wanita lebih banyak jumlahnya. “Dan mba Puan itu jadi idolanya kaum wanita loh,” kata Arief Poyuono.

Arief juga mengatakan peluang Gibran Rakabuming Putra Presiden Joko Widodo di Pilpres 2024 terbuka lebar.

“Dan ada satu lagi tokoh muda yang akan bisa menyaingi Sandiaga yaitu Gibran Rakabumi Putra Presiden Joko Widodo yang sedang mencoba masuk ke dunia politik yaitu mencalonkan diri di Pilwako Solo,” sebut Arief Puyuono.

“Nah kalau menang dan sukses memimpin kota Solo maka Gibran akan bisa jadi tokoh muda yang siap menerima tongkat estapet bapaknya. Apalagi mas Gibran itu wong Jowo asli. Sedangkan politik identitas dan primodialime akan punya banyak pengaruh bagi pemilih khusus suku Jawa,” tambahnya.

“Jadi ditunggu lagi nanti tokoh muda yang akan muncul jadi pesaing Sandiaga Uno,” kata Arief Poyuono.

PDI Perjuangan reaktif

Politikus PDI Perjuangan Deddy Sitorus mengatakan, partainya masih memiliki kader unggulan untuk menjadi calon Presiden (capres) dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Deddy menanggapi mencuatnya nama Sandiaga Uno pascadisebut oleh Presiden Jokowi sebagai capres dalam Pilpres 2024, baru-baru ini.

“Ya siapapun berpeluang menjadi capres, tidak hanya Sandi,” ujar Deddy usai acara diskusi bertajuk ‘Cross Check bertajuk Kasus Jiwasraya, Pansus vs Panja’ di kawasan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/1/2020).

“Kami ( PDI-P) punya Ganjar, ada Mbak Puan, Bu Risma. Ada banyak sekali kader kalau untuk ke sana (Pilpres),” lanjut dia.

Meski demikian, anggota Komisi VI DPR ini juga mengatakan, Pilpres 2024 masih jauh pelaksanaannya.

Presiden Jokowi saja, kata dia, dalam periode kedua ini baru tiga bulan menjabat. Ia pun enggan menanggapi soal Sandiaga yang sempat diberi isyarat sebagai capres oleh Jokowi. “Terlalu jauh,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi memberikan isyarat kepada mantan rivalnya pada Pilpres 2019, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno.

Isyarat itu diberikan Jokowi saat meresmikan pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (15/1/2020).

Mulanya, Jokowi berseloroh bahwa ada kader HIPMI yang hadir dalam acara tersebut akan menjadi kandidat capres pada Pilpres 2024.

Diketahui, hanya Sandiaga yang baru saja berdiri saat Jokowi berpidato. Saat itu Jokowi mengaku hanya mengenal satu mantan Ketua Umum Hipmi, yaitu Sandiaga Uno yang menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.

“Bahwa yang hadir di sini adalah kandidat yang kemungkinan besar akan menggantikan saya dan saya meyakini itu. Tapi, saya tidak menyebutkan orangnya siapa. Hanya tadi yang baru saja berdiri tadi (Sandiaga) kira-kira,” ujar Jokowi lantas disambut tepuk tangan kader HIPMI.

Sandiaga pun menilai pernyataan Presiden Jokowi yang mengisyaratkan dirinya bakal menang pada Pilpres 2024 hanya candaan.

“Ya mungkin Pak Presiden guyon (bercanda) ya tadi. Atau mungkin Pak Presiden ingin membesarkan hati saya. Pak Presiden orangnya baik,” ujar Sandiaga yang juga hadir dalam acara tersebut.

Sandiaga pun mengatakan, Pemilu 2024 masih jauh. Ia menilai yang terpenting saat ini mereka yang berkeinginan maju pada Pilpres 2024 harus menunjukkan kerja nyata terlebih dahulu sebelum nanti bertarung di pilpres 2024.

Politikus PKS: 2024 masih jauh

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai, seloroh Presiden Joko Widodo ke Sandiaga Uno soal potensi menang pada Pilpres 2024, merupakan bentuk dukungan kepada anak muda.

“Sinyal Pak Jokowi ingin anak muda jelas terlihat,” ujar anggota DPR RI ini saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (17/1/2020).

Jokowi mendukung Capres dari anak muda, imbuh dia, karena kedepan Indonesia membutuhkan pemimpin yang sigap dan siap menghadapi perubahan. Figur itu menurut dia, ada dalam diri anak muda.

“Pak Jokowi mendukung anak muda untuk jadi Capres. Karena Indonesia ke depan perlu pemimpin yg sigap dan siap menghadapi perubahan yang desruptif,” jelas Mardani Ali Sera.

Lalu bagaimana dengan PKS? Apakah PKS akan mendukung Sandiaga di Pilpres 2024? Menurut Mardani Ali Sera, terlalu dini untuk berbicara mengenai siapa capres yang didukung di Pilpres 2024.

Semua partai politik pun, dia yakin, masih belum menentukan siapa capres yang akan didukung untuk 2024. “Untuk 2024 masih sangat jauh. Terlalu dini. Nanti di 2024 saja,” kata Mardani Ali Sera. {tribun}