News  

Tuntut Pembayaran, Puluhan Korban Jiwasraya Geruduk Kantor Sri Mulyani

Korban Jiwasraya Datangi Kemenkeu

Puluhan nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang tergabung dalam grup Forum Korban Jiwasraya mendatangi Kantor Kementerian Keuangan.

Mereka hendak menyampaikan surat kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk meminta pemerintah membayarkan duit mereka yang sebelumnya disimpan di perusahaan asuransi pelat merah itu.

“Kami menuntut pertanggungjawaban negara sebagai ultimate share holder Jiwasraya, kami pun menggunakan hak tagih masing-masing pemegang polis,” ujar salah satu nasabah, Ida Tumota, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis, 6 Februari 2020.

Menurut Ida, perkumpulannya itu berisikan 200 nasabah pemegang polis Jiwasraya, dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, hingga Surabaya.

Bahkan, ia mengatakan ada pula nasabah warga negara asing yang tergabung dalam kelompoknya. “Mereka merasa gagal karena sampai hari ini tidak dikembalikan.”

Hanya saja, untuk pergerakan hari ini, Ida mengatakan ada 50 orang dari grup tersebut yang ikut untuk menemui Sri Mulyani. selain kepada Sri Mulyani, mereka juga berencana untuk mendatangi kantor Otoritas Jasa Keuangan.

Meskipun datang beramai-ramai dengan setelan senada — pakaian atasan putih dan bawahan hitam– ke kantor Sri Mulyani, Ida mengatakan maksud dan tujuannya bukan untuk berujuk rasa.

“Mohon perhatian dan dimaklumi, kunjungan kami bukan untuk demo, unjuk rasa, agitasi dan sebagainya, kami korban gagal bayar asuransi Jiwasraya, asuransi yang seratus persen milik negara alias BUMN,” tutur perempuan paruh baya itu.

Ida mengatakan Sri Mulyani adalah bagian dari ultimate shareholder Jiwasraya, di samping juga adalah bendahara negara. Sehingga, ia merasa bekas Direktur Bank Dunia itu wajib ikut bertanggungjawab untuk mencari solusi untuk melunasi tunggakan dari Jiwasraya.

Sebab, hingga kini janji pembayaran hak nasabah itu masih belum jelas, meski telah ada janji Menteri BUMN Erick Thohir untuk mulai melakukan pembayaran Maret 2020.

Karena itu, Ida sangat berharap Sri Mulyani atau jajarannya mau menemui mereka. ia pun berjanji bahwa pertemuan itu tidak bakal memakan waktu lama lantaran hanya memberikan surat.

“Surat permohonan agar dibayar uang kami yang sudah dijanjikan. Karena saat batas waktunya pembayaran, mereka dengan enteng cuma dijawab maaf Asuransi Jiwasraya gagal investasi sehingga kami ditunda bayarnya,” tuturnya. 

“Kapannya tidak jelas dan sekarang sudah lewat satu tahun. Tolong Menkeu hadapi kami,” lanjutnya.

Hingga laporan ini ditulis, para nasabah tersebut masih belum bisa menemui Sri Mulyani, maupun Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, hingga pejabat eselon I Kementerian Keuangan lainnya. Sehingga, mereka masih bertahan di Kantor Kementerian Keuangan.

Seorang pegawai Kementerian Keuangan yang menemui mereka, Darmawan, berjanji akan menyampaikan surat nasabah kepada pejabat terkait. Namun, nasabah tetap berkeras untuk ingin menemui Sri Mulyani. {tempo}