Kritik Luhut, PDIP: Jangan Lihat Korban COVID-19 Sebagai Statistik Belaka!

Pernyataan Menko Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut jumlah kematian corona masih sedikit jika dibanding jumlah penduduk Indonesia mendapat teguran dari politisi PDI Perjuangan.

Politisi PDIP Muhammad Nabil Haroen menilai pernyataan Menko Luhut yang menyebut rasio dari pasien Covid-19 meninggal hanya segelintir orang dari 250 juta, tidak pantas dilontarkan dari mulut seorang pejabat negara.

“Pernyataan Pak Luhut itu sangat tidak etis sebagai pejabat tinggi negara Indonesia,” tegur anak buah Megawati Soekarnoputri itu saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (16/4).

Gus Nabil, sapaan akrabnya, meminta Luhut untuk lebih perhatian pada rasa kehilangan terhadap nyawa manusia warga negara. Bukan sebatas memandang kematian dalam bentuk statistik semata.

“Di tengah pandemik Covid-19, negara jangan sampai melihat warga yang menjadi korban sebagai statistik belaka,” cecarnya.

Kepada Presiden Joko Widodo, anggota Komisi IX DPR RI ini meminta agar koordinasi teknis dan komunikasi para menteri dirapikan. Sehingga apa yang disampaikan tidak melukai perasaan rakyat Indonesia yang tengah tertekan.

“Pemerintah Indonesia juga harusnya mendorong langkah-langkah strategis untuk percepatan penanganan Covid-19 dari sisi medis,” ujarnya.

Mendorong dari sisi medis yang dimaksud adalah mengenai penyelenggaraan tes Covid-19. Di mana Indonesia baru melakukan 36 ribu tes atas setara 132 per satu juta penduduk. “Angka ini termasuk sangat rendah di kawasan negara-negara Asia,” tutupnya. {rmol}