News  

Mahfud MD: Hanya 17 Orang Meninggal Per Hari di RI Karena Corona

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menyebut rata-rata kematian per hari karena Corona sebanyak 17 orang. Dia mendasarkan pernyataannya itu pada data per Januari sampai April 2020.

“Saya katakan, di Indonesia itu orang mati setiap hari itu 4.884 orang. Rata-rata setiap hari yang mati karena Corona dari 1 Januari (2020) sampai akhir April (2020) itu 131 hari, itu sehari rata-rata cuma 17 (orang),” kata Mahfud saat halalbihalal virtual, seperti dilihat, Selasa (26/5/2020).

Mahfud mengatakan angka kematian karena kecelakaan lalu lintas sembilan kali lebih banyak jika dibandingkan dengan kematian karena Corona. Dia juga mengatakan angka kematian Corona di dunia lebih rendah jumlahnya dibanding dengan kematian karena diare.

“Angka mati karena kecelakaan lalu lintas itu sembilan kali lebih banyak dari Corona. Berkali-kali orang lebih banyak mati karena AIDS dan karena diare.”

“Kalau di dunia itu yang mati karena diare selama 131 hari itu sebanyak 560 ribu, yang mati karena Corona itu cuma 280 ribu. Yang mati karena kanker itu 3 juta orang di luar Corona,” ujarnya.

Meski demikian, Mahfud meminta masyarakat tidak mengentengkan Corona tapi juga tidak menjadi takut untuk menghadapinya. Mahfud pun membantah tudingan masyarakat yang menilai bahwa pemerintah selama ini main-main menghadapi virus Corona.

“Maksud saya, Saudara jangan entengkan Corona. Kita harus anggap ini, tetapi jangan juga menjadi takut betul. Dulu waktu awal-awal Corona itu, kita sudah antisipasi lama, itu tudingan orang-orang–maaf ya–waduh pemerintah itu main-main, ada Corona baru sadar. Lo, nggak ada,” ucapnya.

Mahfud kemudian mengingatkan kembali saat pemerintah menutup penerbangan dari Beijing ke Indonesia dan sebaliknya lima hari setelah Wuhan lockdown. Hal itu menjadi bukti keseriusan pemerintah menangani virus Corona.

“Tetapi ingat, Corona itu muncul akhir Desember. Dan baru dinyatakan serius lockdown di Wuhan itu tanggal 23 Januari. Tanggal 28 Januari pemerintah mengumumkan tutup penerbangan Jakarta-Beijing. Artinya apa? Serius kita sejak awal,” kata Mahfud. {detik}