Ernest Prakasa: Gue Sudah Mati Rasa Lihat Presiden Marah ke Menteri, Terkesan Publicity Stunt

Ernest Prakasa menyoroti video pidato Presiden Joko Widodo yang memarahi para menteri yang diunggah di Instagramnya pada Ahad, 28 Juni 2020. Ernest melihat tindakan tersebut merupakan aksi yang sudah direncanakan untuk menarik perhatian publik.

“Jujur gw udah mati rasa liat presiden marah-marahin menteri. Lebih terkesan kayak publicity stunt,” tulis Ernest di Twitternya pada Senin, 29 Juni 2020.

Banyak yang memuji Jokowi karena sudah secara tegas memarahi para menteri. Namun menurut Ernest sebaiknya jangan langsung memuji sampai terlihat hasil nyatanya. “Mending nunggu sesuatu yang riil, baru kasih apresiasi,” tulisnya.

Cuitan tersebut juga mendapat respon dari penulis Okky Madasari yang sependapat dengan Ernest. “Setuju. Strategi publikasi marah-marah itu basi. Dari Bu Risma, Zumi Zola, sampai Pasha Ungu,” tulis Okky.

Kemudian salah satu netizen berkomentar. “Ahok gak disebut Bu,” tulis akun @Abughifari7. Melihat itu Okky langsung meralatnya. “Ah ya.. kelupaan,” tulis Okky.

Netizen lainnya juga meragukan video kemarahan Jokowi saat berada di Sidang Kabinet Paripurna pada 18 Juni 2020 itu karena baru diunggah setelah 10 hari setelah kejadian.

“Itu video 18 Juni 2020. Sekarang 29 Juni, keadaan masih sama saja. Apakah marah-marah itu cuma buat …….,” tulis akun @firmnsy4h.

“Gue ngak percaya sedikitpun, marah aja pakai teks, dan nunggu 10 hari untuk proses editing video supaya kemarahan itu launching. Marah mah marah aja, nggak pakai nunda dan teks kali,” tulis akun @Agung_Renjana.

Kemudian, Ernest juga me-retweet cuitan Okky mengenai prinsip dasar kepemimpinan. “Prinsip dasar kepemimpinan: memuji secara terbuka keberhasilan anak buah, memarahi anak buah secara tertutup, bertanggung-jawab atas kesalahan seluruh tim,” tulis Okky.

Dalam video berdurasi 10 menit itu, Jokowi menegur keras jajaran menterinya yang ia sebut belum satu perasaan, terhadap adanya sense of crisis di Indonesia akibat Covid-19.

Ia menuding tak ada progres signifikan yang dibuat para menterinya dalam menanggulangi pandemi ini. Bahkan, Jokowi mengancam akan membubarkan lembaga atau mereshuffle kabinetnya jika diperlukan. {tempo}