Cuma Dibayar Rp.20 Juta, Moammar Emka Sebut Hana Hanifah Hanya Kelas Kuper

Moammar Emka, penulis buku Jakarta Undercover kelas Hana Hanifah dalam di dunia prostitusi artis.

Kelas tersebut digolongkan berdasarkan tarif yang diberikan kepada Hana Hanifah dalam kasus prostitusi yang terjadi di Medan, Sumatera Utara tersebut.

Wanita berusia 23 tahun tersebut disebut ditangkap dalam kondisi tidak berpakaian utuh alias setengah bugil, Minggu (12/7/2020).

Hana Hanifah disebut menerima bayaran Rp20 juta untuk melayani seorang pria hidung belang.

Tentu saja, kasus ini dengan cepat menjadi perhatian banyak pihak di kalangan masyarakat. Tidak terkecuali Moammar Emka, penulis buki Jakarta Undercover yang memang banyak berbicara tentang dunia malam di kalangan artis ini.

Moammar pun kemudian membuat sebuah kesimpulan mengenai kelas Hana Hanifah dalam dunia prostitusi artis. Dilansir dari TribunWow.com, hal itu ia ungkapkan dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Senin (13/7/20).

Emka membenarkan kasus itu bukan yang pertama kali terjadi dalam dunia artis. Ia menduga ada motif di balik terlibatnya para artis ke dalam bisnis prostitusi.

“Ada apa, ya pasti motif paling banyak adalah motif ekonomi,” jelas Moammar Emka.

Ia menyinggung gaya hidup para selebriti membutuhkan biaya besar. “Motif ekonomi yang kemudian imbasnya pada gaya hidup, bagaimana mereka kemudian pengin eksis di sana,” paparnya.

Emka kemudian membandingkan beberapa kasus prostitusi yang melibatkan artis. Menurut dia, ada beberapa kriteria yang dapat disimpulkan dari kasus-kasus yang menghebohkan publik tersebut.

“Tapi yang harus jadi catatan adalah dari tahun ke tahun, bulan ke bulan, ada beberapa misalnya yang tertangkap,” kata penulis 46 tahun ini.

Emka menyebutkan rata-rata artis tersebut masuk dalam kategori kelas yang sama dengan profesi serupa. Ia mengungkapkan umumnya jasa layanan artis kelas ini dibanderol dengan tarif tidak lebih dari Rp 50 juta.

“Selalu artis yang masuk dalam kategori ini itu, menurut data yang saya punya dari selama ini, rata-rata ya artis yang kelasnya itu tadi. Kalau enggak artis FTV, selebgram. Dari digit transaksi misalnya banderol yang dikenakan adalah di bawah Rp 50 juta rata-rata,” lanjut Emka.

Berdasarkan fakta tersebut, dapat disimpulkan hanya artis dengan kategori tertentu yang umumnya terjebak bisnis prostitusi.

“Makanya ketika kemudian dikaitkan sama artis, artis kategori yang mana,” komentarnya.

Ia menyinggung kasus tersebut juga sempat menjadi bahan perbincangan di media sosial. Meskipun viral, warganet banyak yang bertanya-tanya karena sosok artis HH tidak begitu dikenal.

“Ini juga sempat trending di beberapa media sosial. Bahkan jarang-jarang sekelas Twitter sampai men-trending-kan sebuah nama,” ungkit Emka.

“Ini agak aneh karena orang juga terjadi saling lempar opini ini artis yang mana? Enggak tahu,” ungkapnya.

Menurut Emka, artis yang terlibat prostitusi memang cenderung kurang terkenal. “Makanya kenapa dari dulu yang ketangkap itu selalu kelas kuper, seleksi kurang terkenal,” kata Emka. {grid}