News  

Mirip di Israel, Polisi Hujani Ambulans Dengan Tembakan Gas Air Mata

Aksi unjuk rasa yang digelar sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam terkait penolakan pengesahan Undang-undang (UU) Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa (13/10/2020) berujung ricuh.

Peristiwa tersebut terjadi sesaat ribuan ormas Islam yang terdiri dari Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) UIama dan sejumlah ormas lainnya membubarkan diri menjelang petang hari.

Pihak Kepolisian terlibat bentrokan dengan ribuan pemuda yang disebut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana sebagai Kelompok Anarko. Ribuan anggota Anarko terlihat menyerang aparat Kepolisian yang bertugas di sekitar lokasi unjuk rasa.

Ratusan aparat Kepolisian yang berseragam huru hara serta bertameng itu diserang dengan batu dan kayu oleh Kelompok Anarko. Aksi saling serang antara pihak Kepolisian dengan perusuh pun tidak terhindarkan.

Walau aparat Kepolisian diserang secara bertubi-tubi, mereka tetap maju mendorong para perusuh hingga Bundaran Patung Kuda.

Gas air mata pun ditembakkan berulang kali ke arah Kelompok Anarko. Terdesak dengan strategi taktis aparat, anggota Anarko yang melawan akhirnya kocar kacir ke seluruh penjuru.

Bentrokan yang semula terkonsentrasi di kawasan barat daya Monumen Nasional (Monas) pun meluas ke sejumlah wilayah, seperti Tanah Abang, Menteng hingga Senen, Jakarta Pusat.

Bentrokan yang terjadi sejak petang hingga malam hari itu pun terekam dan diunggah masyarakat ke dalam media sosial. Satu di antaranya akun twitter bernama @DadangRusian pada Selasa (23/10/2020) malam.

Dalam video yang diunggah tersebut, terekam detik-detik puluhan aparat Kepolisian menyerang sebuah ambulans dengan beringas.

Aparat Kepolisian terlihat memberondong ambulans yang diduga ditumpangi oleh pendemo itu dengan tembakan gas air mata. Ditembak berulang kali oleh aparat, ambulans terlihat mencoba melarikan diri dari kepungan.

Sang sopir yang belum diketahui identitasnya itu terlihat memacu kencang mobilnya dengan posisi berjalan mundur. Aksi penyerangan tersebut semakin mencekam.

Pasalnya, belasan aparat terus mengejar ambulans yang bermanuver menghindar. Begitu juga ketika ambulans terpojok dengan posisi keempat pintu mobil seluruhnya terbuka.

Ledakan senapan dan kepulan gas air mata yang ditembakkan ke arah ambulans semakin membuat situasi semakin dramatis.

Namun sesaat melarikan diri, aksi pelarian tersebut akhirnya terhenti setelah aparat Kepolisian memblokade jalan di akhir tayangan video. Tidak diketahui kelanjutan aksi penyerangan ambulans oleh aparat Kepolisian.

Begitu juga dengan nasib sopir maupun penumpang yang berada di dalam ambulans tersebut. Dadang Rusian menyebut peristiwa penyerangan itu layaknya situasi perang antara warga Palestina dengan Tentara Israel.

Sebab, mobil ambulans yang senyatanya dikemudikan oleh petugas medis itu turut menjadi sasaran amuk aparat Kepolisian.

“Bener Bener mirip Peristiwa di ISRAEL,, Mobil Ambulance Pun Jadi Sasaran. Ngeriii,” tulis akun @DadangRusian seraya mention anggota DPR RI, Fadli Zon lewat akun twitternya, @fadlizon.

Postingan video yang diunggah akun @DadangRusian itu pun di-retweet oleh Fadli Zon. Politisi Partai Gerindra itu kemudian mempertanyakan lokasi kejadian penyerangan tersebut.

Dirinya terlihat penasaran dan membenarkan peristiwa itu layaknya perang di Israel. “Dmn ini? Memang benar mirip di Israel,” balas Fadli Zon.

Video yang diunggah kembali oleh Fadli Zon itu pun viral. Dalam waktu kurang dari sembilan jam itu telah disaksikan lebih dari 100.000 kali. Ratusan pendapat pun bersautan dalam kolom komentar. Pro dan kontra disampaikan masyarakat terkait peristiwa tragis tersebut. {tribun}