Paul Pogba mundur dari sepak bola internasional. Hal itu dipicu komentar dari Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menuduh bahwa Islam adalah sumber terorisme internasional.
Bintang Manchester United itu diduga telah membuat keputusan menyusul pernyataan pemimpin negaranya pada Jumat (23/10).
Keputusan pemerintah Prancis untuk menghormati guru yang menerbitkan foto-foto menyinggung Nabi Muhammad, yang menurut laporan dibenci Pogba, juga dikatakan berada di balik tindakan tersebut.
Itu menurut berbagai sumber berita Timur Tengah, tetapi baik pemain berusia 27 tahun itu, maupun Asosiasi Sepak Bola Prancis, tidak mengomentari spekulasi tersebut.
Tuduhan keputusan Pogba datang setelah pemenggalan kepala guru Samuel Paty yang berusia 47 tahun yang diserang dalam perjalanan pulang dari sekolah menengah pertama tempat dia mengajar di Conflans-Sainte-Honorine, 40 km barat laut Paris.
Mr Paty dianugerahi Legiun Prancis d’honneur, dekorasi tertinggi yang dianugerahkan oleh negara Prancis, sebagai pengakuan atas fakta bahwa ia meninggal karena mencoba menjelaskan pentingnya kebebasan berbicara.
Preisdent Macron menggambarkan pembunuhan itu sebagai ‘serangan teroris Islam’ yang merenggut nyawa guru bahasa Prancis itu.
Dia kemudian menambahkan: “Persatuan dan ketegasan adalah satu-satunya jawaban atas kejahatan terorisme Islam.”
Pengunduran diri Pogba dipublikasikan Minggu (25/10) di situs web olahraga Arab 195sports.com, yang mengatakan bahwa keputusan untuk memberikan Legiun d’honneur kepada guru itu dan komentar tersebut adalah motivasi untuk keputusannya berhenti bermain sebagai pemain internasional Prancis.
Pogba diduga menganggap keputusan itu menghina dia dan Muslim Prancis, terutama karena Islam adalah agama kedua di Prancis setelah Kristen.
Sementara itu, seruan meningkat di seluruh dunia agar orang-orang memboikot barang-barang Prancis setelah presiden berkomentar yang menuduh Muslim separatisme dan dia berjanji untuk tidak menghentikan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad.
Pogba melakukan debut internasionalnya pada tahun 2013 dan kemudian mengangkat Piala Dunia 2018 di Rusia. Dia telah memenangkan 72 caps dan mencetak sepuluh gol untuk Les Bleus. {topskor}
