News  

Kasus Naik Signifikan, Klaster Pilkada Merebak di Tangsel, Serang dan Pandeglang

Juru Bicara Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Banten, Ati Pramudji Hastuti menyatakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 telah menjadi klaster baru penyebaran virus corona di tiga daerah Provinsi Banten.

Ketiganya masing-masing yakni, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Pandeglang. Ketiganya adalah daerah yang ikut menggelar menggelar Pilkada 2020.

“Kabupaten Serang minggu ini zona merah, hal ini dampak dari dominasi kasus positif dari kluster pilkada,” kata Ati kepada wartawan seperti dikutip CNNIndonesia.com, Selasa (15/12).

Menurut Ati, klaster Pilkada di tiga daerah itu bukan hanya terjadi saat proses pemungutan suara pada Rabu (9/12) lalu, namun juga dipengaruhi sejumlah tahapan sebelumnya seperti deklarasi, pendaftaran, maupun kampanye.

Mengutip laporan harian Tim Satgas Covid-19 Banten, Kabupaten Serang kembali menjadi zona merah per Senin (14/12) lalu. Dengan demikian total zona merah di Banten kini menjadi tiga wilayah, selain Kota Tangsel dan Kota Tangerang.

“Di Tangsel dan Pandeglang juga. Tangsel kan masih zona merah, dan di Pandeglang dan Cilegon pun penilaian zona risiko angkanya lebih kecil dibanding minggu lalu,” kata dia.

Satgas Covid-19 Banten juga melaporkan penambahan kasus positif cukup siginfikan pada Senin (14/12), dengan 182 kasus. Dengan demikian, kasus positif di wilayah itu kini menjadi 15.601.

Dari jumlah tersebut, 2.245 masih dalam perawatan, 12.893 dinyatakan sembuh, dan 463 meninggal dunia.

Diketahui, Kota Tangsel, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Pandeglang adalah tiga wilayah di Banten yang ikut menggelar pesta demokrasi lima tahunan bersama total 270 kabupaten kota lain pada 2020.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, kerumunan sempat terjadi di posko pemenangan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Tangsel nomor urut 3, Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan usai memperoleh suara terbanyak versi hitung cepat Rabu (9/12) malam.

Kendati dipantau oleh belasan aparat kepolisian di lokasi, kerumunan tetap tak bisa dihindarkan. Saat kedatangannya di tengah acara, Pilar, justru datang dengan cara diarak simpatisannya tanpa peduli protokol kesehatan. {CNN}