Priyo Ungkap Yang Intervensi Berkarya dan Demokrat Dari Pihak Yang Sama

Partai Berkarya mengalami masalah lebih serius dari yang sekarang dialami oleh Partai Demokrat. Partai yang sedang dipimpin Tommy Soeharto ditumbangkan oleh Berkarya versi Muchdi PR hingga dapat pengesahan SK Kemenkumham.

Belakangan, SK itu dibatalkan oleh PTUN dan mengembalikan kepengurusan kepada Tommy Soeharto. Sekjen Berkarya, Priyo Budi Santoso, menyebut Partai Demokrat beruntung karena upaya kudeta diketahui luas sebelum terjadi.

“Mas Andi (Andi Mallarangeng), selamat, Anda dan keluarga Demokrat beruntung Mas AHY umumkan depan publik langsung yang peristiwa-peristiwa publik dengarkan seksama problematikanya. Meski masalah internal, ini untungnya diawasi se-Indonesia,” ucap Priyo.

Hal ini disampaikan dalam Webinar POLIGOV “Faksionalisasi Partai Politik Menjelang Tahun Politik 2024”, Rabu (3/3). Hadir Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng.

Priyo menyebut faksionalisasi atau kubu-kubuan di internal parpol adalah hal yang wajar dan terjadi di semua parpol, termasuk partai besar dan penguasa. Namun, Berkarya memilih tak mengumumkan masalah internal.

“Kenapa Berkarya tak umumkan seperti AHY, karena itu persoalan yang sebenarnya mohon maaf kecil. Persoalan yang sebenarnya faksional tertentu yang semua tahu Berkarya didirikan Mas Tommy seperti juga semua tahu namanya demokrat Pak SBY, PDIP ya Bu Mega,” tuturnya.

Masalah faksi itu menjadi serius, kata Priyo, saat ada intervensi dari luar. Dia menyebut intervensi pada Berkarya sama dengan yang dialami Demokrat.

“Faksional ini menjadi menarik ketika ada intervensi dari luar yang dalam tata krama kita, masing-masing punya aturan lewat AD ART. Itu sudah diatur tak memungkinkan pihak luar bisa ikut intervensi apa yang terjadi di internal,” beber eks wakil ketua DPR itu.

“Siapa di balik layar itu, sudah tentu tidak cukup arif kalau saya menyampaikan. Tapi kurang lebih tidak beda tipis dengan yang disinyalkan Mas Andi,” pungkasnya. {kumparan}