Nistakan Islam dan Bikin Resah Muslim, Youtuber Yang Ngaku Murtad Ini Dipolisikan Para Ulama

Seorang YouTuber bernama Muhammad Kace Murtadin baru-baru ini dilaporkan ke Polda Jatim oleh sejumlah ulama. Hal itu dilakukan lantaran YouTuber Kace Murtadin dianggap telah menistakan agama Islam dan meresahkan umat Muslim.

“Bukti-buktinya sudah kami serahkan ke petugas,” ujar KH Muhammad Jaiz Badri, juru bicara para ulama yang menjadi pelapor pada Rabu kemarin, 14 April 2021, dikutip terkini.id dari JawaPos.

Menurut Jaiz, terlapor alias YouTuber Kace Murtadin sudah sering membuat konten video yang bersifat provokatif dan mengandung SARA.

Beberapa kontennya bahkan secara terang-terangan menyudutkan Islam. Misalnya, ia meminta masyarakat tidak dibodoh-bodohi untuk berhaji.

Selain itu, ia juga pernah menyebut bahwa beberapa kitab yang diajarkan di pondok pesantren adalah sesat. “Dia ini sudah pernah dilaporkan di Polda Metro Jaya karena kasus yang sama,” sambung KH Jaiz Badri.

Ulama yang juga pengasuh ponpes di Situbondo itu menuturkan bahwa terlapor tidak jera meski sebelumnya telah diaporkan untuk kasus serupa.

Nyatanya, Kace Murtadin masih saja terus-terusan membuat beragaam konten video provokatif. Bedanya, kali ini video tidak langsung diunggah di akun YouTube-nya, melainkan di beberapa akun sekaligus. “Mereka yang mengelola akun-akun ini seperti saling terkait,” jelas Jaiz lagi.

Kendati demikian, ia enggan menyoroti sang pengunggah video. KH Jaiz bersama ulama lain memilih untuk langsung melaporkannya ke pihak berwajib.

“Masalah tidak akan ada kalau dia tidak membuat video. Nanti polisi pasti tahu siapa saja yang menyalahi undang-undang,” tegasnya.

KH Jaiz mengungkapkan bahwa beberapa ulama memilih untuk membuat laporan karena sepak terjang Muhammad Kace semakin mengkhawatirkan.

Sebab, belakangan terlapor lebih sering menyudutkan Islam. Ironisnya, ia juga mengaku mantan Muslim, tetapi herannya, justru tampak sering memakai peci di video-videonya.

KH Jaiz pun menegaskan bahwasanya perbuatan terlapor tersebut tidak bisa dibiarkan. Terlebih, muncul kabar bahwa Kace tinggal di daerah Jatim. “Laporan kami buat di Polda Jatim agar segera mendapat tindak lanjut.”

Dari sudut pandang Jaiz, terlapor kemungkinan besar hanyalah mencari sensasi untuk terkenal. Hanya saja, caranya salah.

“Buat konten untuk terkenal saja. Dapat uang dari video yang dibuat. Hampir semua videonya membenturkan dua pihak.”

Di konten videonya, terlapor sering mengaku sebagai orang yang berintelektual. Namun, ia mengajak Muslim segera pindah agama.

Adapun modusnya, yaitu mengupas materi yang berkaitan dengan Islam dari sudut pandangnya. “Menurut kami, menyalahi UU ITE karena videonya bersifat provokatif dan menghasut.”

KH Jaiz menambahkan bahwa pihaknya telah menyertakan sejumlah bukti saat melapor, mulai link videonya yang banyak tersebar di YouTube sampai transkrip ucapannya.

“Bapak Kapolda kami harapkan memberi atensi. Sebab, perkara ini cukup meresahkan Muslim. Khususnya di Jatim,” pungkas KH Muhammad Jaiz Badri.

Di sisi lain, Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Gatot Repli Handoko menuturkan bahwa laporan para ulama tersebut sedang didalami oleh tim penyidik.

Tepatnya, dugaan pidana yang dilakukan terlapor didalami oleh Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus. {terkini}