Demo mahasiswa terdiri dari gabungan berbagai elemen yang menolak kedatangan Presiden RI, Joko Widodo, berujung ricuh pada, Kamis (8/3/2018). Awalnya aksi unjuk rasa puluhan aktivis gabungan dari GMNI, PMII dan IMM, berjalan damai. Namun, demo mahasiswa ini berujung memanas bentrok.
Petugas kepolisian yang mengamankan aksi itu pun secara paksa membubarkan unjuk rasa para mahasiswa yang akan menuju ke Kantor Pemkab Tuban.
Mahasiswa yang mencoba bertahan dengan aksinya tak pelak mendapatkan pukulan, dipiting petugas, hingga harus berakhir masuk ke mobil polisi untuk diamankan.
Aksi menolak kedatangan Jokowi ini dumulai dari Jalan Tembus, menuju jalan Pahlawan, dan titik aksi di pusatkan di depan kantor Pemkab Tuban.
Ketua DPC GMNI Tuban, Saiful Anwar mengatakan, ada 10 aktivis yang turut diamankan petugas kepolisian saat aksi.
Rinciannya, GMNI tiga orang, PMII enam orang, dan IMM satu orang. “Saat kita dibubarkan paksa, lalu 10 aktivis diamankan,” ujar Saiful kepada awak media di Tuban, Kamis (8/3/2018).
Beberapa mahasiswa, menurut dia mendapat tindakan represif dari aparat saat pembubaran paksa. “Kita sudah dibebaskan,” tukasnya.