Seorang dokter dan influencer, dr. Tirta Mandira Hudhi, menanggapi fenomena panic buying yang terjadi di masyarakat. Dari awal pandemi Covid-19 pada 2020, panic buying sudah terjadi.
Mulai dari masker, hand sanitizer hingga ke kebutuhan pokok lainnya. Memasuki tahun kedua pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia, masyarakat juga mengalami panic buying.
Ketika ivermectin ramai dikabarkan sebagai obat Covid-19 padahal belum ada penelitian klinis lebih lanjut, masyarakat berbondong-bondong membeli obat tersebut.
Selain itu, susu beruang yang belakangan ini juga ramai disebut sebagai salah satu ‘senjata’ untuk memperkuat tubuh dan melawan virus Covid-19 juga diborong masyarakat akibat panic buying.
Dalam menanggapi hal tersebut, dr. Tirta juga mengomentari terkait penanganan Covid-19.
“Sudah jelas penanganan covid Di Indonesia tu harusnya fokus preventif dan tracing yg bener. vaksinasi. Prokes. Hidup sehat. Dan harusnya sejak dulu dipush untuk tracingnya. Skrng giliran second wave. Panik kabeh. Ppkm maning . Yo endinge kita tebak gitu2 aja,” tulis dr. Tirta.
Tirta juga menyayangkan langkah pemerintah yang tidak maksimal dalam melakukan tindakan preventif sehingga membuat mutasi Covid-19 menjadi ganas.
Selain itu, ia berucap jika pemerintah merupakan akar dari panic buying yang terjadi.
“Penanganan covid Di Indonesia yg panik buying sejatinya adalah pemerintah sendiri. Nyuruh warga ga panik, yg panic buying ya pemerintah sendiri. Ivermectin mash uji klinis dah diborong banyak2, warga jadi ikutan PANIK beli sendiri. Mengulang kejadian genose, hidrochloroguin, avigan dan kawan2,” tulisnya.
Beberapa kritik sering dari pakar pandemi sering diberikan kepada pemerintah, tetapi menurut Tirta, bukannya bersedia untuk diskusi malah menolak masukan dari para pakar.
“Sekalinya di kritik, malah digas balik. Bukannya di ajak diskusi, keburu diserang dengan alesan kadrun lah apalah. Trus ngarepin pandemi kelar. Ppkm darurat noh liat msh tambah per hari 30an rebu. Tapi tetap apresiasi kepada pihak2 pemda yg konsisten tracingnya bagus,” tulisnya. {pikiranrakyat}