Probosutedjo yang juga dikenal sebagai pengusaha meninggal dunia pagi ini di RSCM Jakarta. Probosutedjo selain juga dikenal sebagai pengusaha, dia juga pernah sempat berkecimpung di dunia politik. Dalam masa Orde Baru, dia pernah aktif di Partai Golkar. Sewaktu Reformasi, Probosutedjo, adik Presiden kedua Indonesia Soeharto ini mencoba peruntungan di politik dengan mendirikan sebuah Partai yang dinamakan Partai Nasional Indonesia Front Marhaenis.
Di Partai tersebut, Probosutedjo didapuk menjadi ketua umum. Probosutedjo bercita-citanya memperjuangkan rakyat kecil, agar kemerdekaan ini tidak hanya dinikmati segelintir orang saja. di Harian Kompas pada tanggal12 Maret 1999 menulis, walaupun Probosutedjo pernah menjadi anggota Partai Golkar, namun jiwanya tetap Marhaenis. Probosutedjo juga sempat menjadi anggota Pemuda Marhaen di masa mudanya.
PNI-Front Marhaenis ingin membina rakyat kecil supaya mandiri. Partai PNI-Front Marhaenis mengutamakan rakyat kecil, seperti petani, nelayan, buruh kecil, dan pegawai negeri. Namun sayangnya, kiprah PNI Front Marhaenis yang didirikan Probosutedjo di kancah politik ini terbilang sangat singkat. Waktu Pemilu 1999, partai ini hanya memperoleh 365.176 suara atau 0,35% dari keseluruhan suara yang masuk.
Wafat Pagi ini
Pengusaha Probosutedjo wafat pada Senin (26/3/2018) ini. Hariyadi Sukamdani, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengatakan Probosutedjo meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. “Beliau (Probosutedjo) meninggal tadi pagi,” .
Namun Hariyadi mengaku belum mengetahui penyebabnya. Saat ini, jenazah sudah disemayamkan di rumah duka, Jalan Diponegoro nomor 20-22, Jakarta. “Jenazah rencananya dibawa ke Yogya sore ini jam 16.00,” dia menambahkan. Probosutedjo lahir di Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta pada 1 Mei 1930.
Almarhum dikenal merupakan pengusaha yang suskes yang dengan bendera Menara Hutan Buana. dia adalah pemilik dari Universitas Mercu Buana dan salah satu pendiri Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia.
