News  

Terungkap! Faisal Basri: TKA China Yang Ahli Sedikit, Yang Banyak Tukang Kebun, Satpam, Sopir

Ekonom senior Faisal Basri mengungkapkan tenaga kerja asing (TKA) asal China yang masuk ke Indonesia sebenarnya jauh lebih banyak dibandingkan yang diumumkan pemerintah atau yang diberitakan media.

Faisal Basri mengatakan, TKA China yang masuk sebenarnya berjumlah ribuan setiap bulannya.

Sebelumnya, isu masuknya TKA China kembali ramai diperbincangkan publik ketika 20 TKA China mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Sulawesi Selatan pada 3 Juli 2021.

Publik mengkritik lantaran kedatangan TKA China itu terjadi saat PPKM Darurat, yang membatasi kegiatan masyarakat, sedang diterapkan pemerintah.

Meski begitu, pihak Bandara Internasional Sultan Hasanuddin mengklaim PPKM Darurat baru dimulai pada 5 Juli 2021 untuk kawasan Sulawesi Selatan.

Selain itu, TKA China yang datang juga tidak langsung berasal dari China, melainkan dari Jakarta setelah menjalani karantina mandiri.

Faisal Basri menyebutkan, sebenarnya TKA China yang masuk jauh lebih banyak dari yang diketahui masyarakat.

“Ribuan pekerja China setiap bulan. Ribuan. Kalau yang 20, 200, itu yang tertangkap media. Tapi ternyata media tidak bisa menangkap seluruh yang masuk,” ujar Faisal Basri.

Faisal Basri menuturkan, modus masuknya TKA China ke Indonesia adalah melalui Bandara Sam Ratulangi, Sulawesi Utara.

“Dari Sam Ratulangi diangkut ke Morowali yang setiap bulan di era pandemi. Atas nama proyek strategis nasional bikin baterai, padahal sampai detik ini belum ada yang bikin baterai,” kata Faisal Basri dalam wawancara yang disiarkan kanal Youtube Refly Harun pada 23 Juli 2021.

Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, TKA China yang masuk adalah para ahli, bukan pekerja kasar.

Faisal Basri mengatakan, memang ada tenaga ahli di antara TKA China yang masuk, namun banyak pula pekerja kasar. “Ada tenaga ahlinya sedikit, tapi yang banyak adalah tukang kebun, satpam, sopir forklift. Seperti-seperti itu,” kata Faisal Basri.

Faisal Basri menegaskan dirinya tidak asal berbicara. “Datanya ada di saya. Sumber saya banyak, termasuk dari China sendiri. Saya sudah kasih juga datanya ke staf khusus Pak Luhut, Pak Bahlil, saya kasih ke beberapa orang yang harusnya punya concern tentang ini,” katanya. {pikiranrakyat}