News  

Fuad Bawazier: Cara Anies Tangani Pandemi Berikan Imunitas dan Harapan Bagi Warga DKI Jakarta

Ekonom senior sekaligus pemerhati kebijakan publik, Fuad Bawazier mengapresiasi langkah gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menangani pandemi Covid-19 sejak awal hingga saat ini.

Fuad yang juga pernah menjadi Menteri Keuangan era Orde Baru ini mengucapakan rasa terima kasihnya selaku warga Jakarta yang sudah merasakan dampak positif kebijakan penanganan pandemi ala gubernur Anies Baswedan.

“Sebagai warga DKI tentu kita bersyukur kepada Allah Yang Maha Esa dan berterima kasih kepada Gubernur DKI Anies Baswedan karena paling tidak untuk sementara ini kasus Covid-19 turun signifikan,” puji Fuad kepada wartawan, Selasa (17/08/2021).

Bahkan, lanjut Fuad, kebijakan ala gubernur Anies Baswedan dalam mengatasi pandemi ini mampu memberikan imunitas dan harapan bagi warganya.

“Menurunkan ketegangan dan stres kita sebagai warga DKI, setelah selama satu setengah tahun ini selalu was was. Tentu saja kita harus tetap waspada dan disiplin Prokes,” ujarnya.

Fuad membayangkan apa yang dilakukan Anies sebagai pemimpin kota dengan beragam kepentingan strategis dan tingkat kesulitan yang sangat tinggi di dalamnya, tentunya menangani pandemi ini bukanlah perkara mudah.

“Sebagai ibukota, Jakarta adalah wilayah yang paling padat penduduk, paling mobil penduduknya dan pintu gerbang utama masuknya orang asing ke Indonesia sehingga menjadi kota yang paling rentan terpapar Covid sekaligus tersulit mengatasinya.

Hal yang sama terjadi di kota kota besar lainnya seperti New York City dan New Delhi, yaitu wilayah-wilayah yang paling berat memerangi wabah,” tuturnya.

Namun, menurutnya, dibawah kepemimpinan Anies dengan leadership yang mumpuni, kini DKI tidak lagi menjadi provinsi juara Covid tapi berstatus sebaliknya.

“Positivity rate DKI tinggal 9,9% sementara nasional masih 32,7% (penjelasan Ketua Satgas Covid PB IDI, Prof Zubairi Djoerban per tanggal 14 Agustus). Yang terpapar di DKI per tanggal 14 Agustus hanya 1363 sementara nasional 28.598, artinya hanya 4,7%.

DKI tidak lagi masuk 3 besar Covid seperti yang dulu dulu. Padahal DKI ditengarai yang paling terbuka dengan data Covid. Artinya tidak menyembunyikan data,” tandasnya.

Satu hal lagi, kata dia, prestasi yang terpenting atau tertinggi dibandingkan provinsi lain adalah jumlah vaksinasi di DKI yang mencapai 97% penduduk dan penduduk non DKI yang di vaksin 3,7 juta.

“Sementara di provinsi lain, beda kabupaten/ kotanya saja bisa ditolak vaksinnya meski masih dalam provinsi yang sama. Gubernur DKI berpikir dan berwawasan nasional, yaitu semua warga Indonesia harus di vaksin,” ujarnya.

“Apalagi bagi Indonesia, saya yakin, satu-satunya solusi adalah secepatnya menuju atau mewujudkan herd immunity atau kekebalan masyarakat.”

Menurut WHO, jelas dia, untuk mencapai herd immunity, vaksinasi minimal harus 70% penduduknya.

“Tapi saya pribadi tidak mau menjadi bagian 30% yang *tidak* divaksin. Terlalu berisiko. Jadi demi keadilan dan keberhasilan maksimal, lebih baik bila 100% penduduk di vaksin.

Lebih aman. Singkat cerita, DKI telah berubah dari daerah yang terparah kini menjadi yang paling sukses dalam pengendalian Covid-19,” ungkapnya.

Sekali lagi, kata dia, keberhasilan ini jelas dari keseriusan Anies Baswedan yang sejak awal wabah tidak pernah menganggap enteng.

“Anies selalu serius, konsisten dan memimpin sendiri. Saking seriusnya sampai sering di bully dan dituduh macam macam, misalnya kebijakan Gub DKI pernah di tuduh menurunkan IHSG (indek saham), padahal yang dilakukan Anies adalah kebijakan untuk mencegah penyebaran Covid, melindungi nyawa warganya.

Untungnya komunitas internasional termasuk WHO dan Kedubes kedubes asing di Jakarta mengapresiasi kebijakan dan keseriusan Gub DKI,” tegasnya.

“Bahkan banyak kawan kawan yang berbisik ke saya bahwa kalau saja sejak awal yang di tunjuk menjadi Komandan nasional melawan Covid adalah Anies, mungkin keadaan sekarang sudah lebih baik lagi.

Tapi saya katakan bahwa itu tidak mungkin sebab kedudukan atau jabatan Anies Baswedan adalah Gubernur DKI. Bernegara itu harus teratur tidak boleh asal tunjuk.

Selamat kepada Pemprov DKI. Semoga Pemprov yang lain segera menyusul, dan Indonesia mencapai herd immunity. Amin ya Robbalalamin,” pungkasnya. {TS}