News  

Sebut Jabar Hilang Rp.20 Miliar Per Hari Karena PPKM, Ridwan Kamil: Kita Sangat Kesusahan

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan Provinsi Jabar kehilangan pendapatan daerah sebesar Rp20 miliar per hari. Hal itu terjadi karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

“Perpanjangan PPKM satu hari di level 4, Jawa Barat kehilangan (pendapatan) Rp20 miliar per hari. Jadi kami juga sangat kesusahan kira-kira begitu,” kata Ridwan Kamil saat memberikan sambutan pada acara Kick Off West Java Economic Society 2021 dan Road to Kongres ISEI XXI secara daring, di Bandung, Senin, 23 Agustus 2021, dikutip dari Antara.

Kang Emil sapaan Ridwan Kamil berharap dalam acara West Java Economic Society 2021 dan Road to Kongres ISEI XXI bisa meningkatkan daya beli masyarakat.

“Saya mohon ada rekomendasi dari acara ini yakni yang pertama peningkatan daya beli masyarakat dan government standing. (Pendapatan daerah yang hilang akibat PPKM) kami hilang Rp5 triliun. Sehingga banyak kegiatan yang kami berhentikan,” ucapnya.

Di samping itu, Kang Emil menyampaikan sejumlah kabar baik yang dicapai Provinsi yang dipimpinnya yakni dari sisi ekonomi di tengah pandemi Covid-19 seperti pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2021 mencapai 6,13 persen.

“Dan itu (pertumbuhan ekonomi) melompat dari dulunya minus 4 persen di periode yang sama,” kata dia.

Selain itu, investasi yang datang ke Jawa Barat selalu menempati peringkat nomor satu nasional.

“Kalau tidak salah kurang lebih Rp70 triliunan investasi ke kita (Jabar). Kemudian juga ekspor sampai akhir semester ini, kita (Jabar) bisa menyumbangkan tertinggi sekitar 15,6 persen,” kata Kang Emil.

Dia mengatakan dua ukuran ekonomi tersebut menjadi prestasi tersendiri bagi Provinsi Jawa Barat di dalam situasi pandemi.

Lebih lanjut, Kang Emil mengatakan dalam perspektif ekonomi saat ini kondisinya sudah mulai membaik dan hal tersebut berhubungan erat dengan pengendalian pandemi Covid-19 di Jawa Barat yang sudah bisa terkendali dengan baik.

“Alhamdulillah ekonomi, keretanya sudah mulai bergerak lebih cepat lagi setelah selama PPKM sempat terhenti,” kata dia.

Dia menuturkan kebijakan PPKM dinilai telah memberikan dampak signifikan terhadap sektor ekonomi, terlebih pandemi Covid-19 ini penyelesaiannya efektif dilakukan dengan memutus aktivitas sosial.

“Padahal banyak aktivitas ekonomi yang membutuhkan aktivitas interaksi sosial secara langsung,” ujarnya. {PR}