News  

DPR Tak Bahas Kasus HAM Andika Perkasa di Papua, Natalius Pigai: Pemimpin Selalu Pelihara Penjahat

Tokoh Papua, Natalius Pigai menanggapi keputusan DPR yang tidak akan membahas dugaan kasus HAM Andika Perkasa di Papua.

Sebelumnya, DPR memutuskan tidak akan membahas dugaan pelanggaran Jenderal Andika Perkasa dalam proses uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI pada Sabtu, 6 November 2021 nanti.

Hal itu adalah karena proses peradilan kasus pembunuhan tokoh Papua Theys Hiyo Eluay yang mengaitkan nama calon Panglima TNI tersebut telah selesai.

Selain itu, sudah ada empat perwira dan tiga prajurit yang mendapat hukuman terkait kasus itu, dan tidak ada proses peradilan di mana pun.

Oleh karena itu, anggota Komisi I DPR tidak akan membahas persoalan tersebut pada saat uji kelayakan dan kepatutan Jenderal Andika Perkasa.

Menanggapi hal itu, Natalius Pigai pun tampak mengungkapkan kegeramannya melalui unggahan di akun media sosial pada Jumat, 5 November 2021.

Menyinggung dugaan kasus yang pernah menimpa Andika Perkasa, dia menyebut pemimpin di Indonesia selalu memelihara penjahat.

Mantan Komisioner Komnas HAM itu juga menambahkan bahwa legislatif di Tanah Air seakan menjadi alat legitimasi dari teror-teror yang dilakukan oleh negara kepada rakyat. Akan tetapi, Presiden bersikap seperti malaikat penyelamat demokrasi, HAM, dan keadilan.

“Pemimpin selalu pelihara penjahat dan legislatif bertindak sebagai alat legitimasi teror-teror yang dilakukan negara ke rakyat, tetapi di dunia Presiden berlagak malaikat penyelamat demokrasi, HAM, Keadilan. Paradoks!,” tutur Natalius Pigai, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @NataliusPigai2.

Mengakhiri unggahannya, dia pun menyertakan sebuah ungkapan dalam bahasa Jawa. “Saya percaya becik ketitik ala ketara,” ucap Natalius Pigai.

Ungkapan tersebut memiliki arti “yang baik akan kelihatan dan yang buruk akan tampak”. {PR}