News  

Impor Beras Nihil Tapi Impor Gandum Besar, Fuad Bawazier: Sama Saja Bohong!

“Impor Beras Nihil”, begitu judul di sebuah koran nasional Rabu, 1 Des 2021. Sebaiknya kita jangan terlena dengan berita itu sebab itu sama sekali tidak atau belum mencerminkan kita sudah swasembada pangan.

Mengapa? Sebab pengganti beras (rice substitition) yaitu gandum, masih kita import belasan juta ton tiap tahunnya.

Artinya, jika tdk ada gandum import yang dipakai untuk bikin roti, mie, biskuit dll itu, pastilah Indonesia kurang atau krisis pangan.

Dengan kata lain, kita belum bisa membanggakan diri dengan tidak import beras sebab justru semakin berbahaya karena sebenarnya semakin meningkatkan atau ketagihan kita pada pangan import yang belum ditanam di Indonesia.

Jadi tambahan kebutuhan pangan pokok (karena bertambahnya jumlah penduduk dll ) ditutupi dengan semakin besarnya impor gandum. Yang dikhawatirkan justru ada pergeseran pangan dari beras ke gandum.

Makanya yang naik import pangan non-beras (gandum); alias sama aja bohong. Jadi apa yang mau di banggakan jika gandumnya sebagai pengganti beras masih juga import?

Importirnya juga belum tentu BULOG. So, siapa yang untung dari bisnis impor gandum ini? Di Thailand dan Vietnam yang rakyatnya juga doyan banget makan mie, mereka menggunakan beras sebagai bahan bakunya. {TS}