Ahmad Syaikhu: RI Eksportir Minyak Sawit Mentah Terbesar, Tapi Minyak Goreng Mahal. Ironis!

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menyatakan prihatin dengan tingginya harga minyak goreng di Tanah Air.

Syaikhu mengatakan, tingginya harga minyak goreng di dalam negeri berbanding terbalik dengan fakta bahwa Indonesia merupakan negara pengekspor minyak kelapa sawit mentah terbesar di dunia.

“Indonesia adalah salah satu negara pengekspor minyak kelapa sawit mentah terbesar di dunia. Tapi ironis, justru minyak goreng di kita mahal,” ujar Syaikhu dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKS 2022, Rabu (2/2/2022).

Syaikhu mengatakan, harga minyak goreng yang mahal dan langka akan membuat ibu-ibu rumah tangga menjerit. Menurut dia, harga minyak goreng tinggi akan berdampak pada meningkatnya biaya hidup.

“(Minyak goreng) mahal dan langka tentu membuat ibu-ibu menjerit karena biaya hidup pasti juga akan terus meningkat,” kata Syaikhu.

Karena itu, Syaikhu meminta supaya pejabat publik dari PKS turun ke lapangan menemui masyarakat langsung. Hal ini dilakukan supaya mereka bisa mengetahui aspirasi masyarakat.

“Dengarkan keluhan rakyat Indonesia di lapangan dan bukan hanya mendengarkan, perjuangkan aspirasi mereka melalui kebijakan sesuai dengan apa yang kita mampu merumuskannya,” imbuh dia.

Kementerian Perdagangan telah memberlakukan aturan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng curah hingga kemasan premium.

Dengan begitu, mulai Selasa kemarin, minyak goreng mulai dari jenis minyak goreng curah, minyak goreng kemasan sederhana, dan minyak goreng kemasan premium memiliki harga yang berbeda-beda.

Harga minyak goreng yang mulai berlaku 1 Februari 2022 itu meliputi minyak goreng curah Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter. {kompas}