News  

Terungkap di Medsos! Pelatih Futsal di Bogor Lakukan Pelecehan Seksual, 64 Bocah Laki-Laki Jadi Korban

Seorang pelatih futsal diduga melakukan pelecahan seksual sesama jenis di wilayah Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kasus ini terungkap berawal dari pengakuan sejumlah korban di media sosial Instagram. Pengakuan tersebut diunggah oleh akun @ganenxx.theja pada Kamis (3/2/2022).

Akun tersebut mengunggah bukti tangkapan layar percakapan korban dengan terduga pelaku atau yang disebut sebagai coach atau pelatih futsal.

Dalam unggahan itu, terduga pelaku mengirimkan chat mesum seperti ajakan yang dilengkapi gambar porno. Unggahan itu pun langsung ramai direspon warganet. Mereka juga ramai-ramai melaporkan ke pihak berwajib.

Hingga kini, unggahan tersebut sudah dikomentari sebanyak 2.676 komentar warganet.

Saat dihubungi Kompas.com, pemilik akun bernama Ganendra Theja itu menjelaskan bahwa kasus tersebut terbongkar setelah temannya atau korban menceritakan perlakuan menyimpang seorang pelatih futsal berinisial GJ.

“Iya itu inisiatif membuka cerita korban agar yang lain berani speak up juga. Nah salah satunya lewat stori. Dan ternyata memang banyak banget korban yang akhirnya cerita. Per hari ini total yang terkumpul ada 64 korban.

Itu tersebar di 5 sekolah di beberapa wilayah seperti Kabupaten Bogor dan Bekasi. Tidak hanya di sekolah aja tapi ada di klub-klub futsal,” ungkapnya saat dihubungi, Kamis.

“Kebetulan temen-temen saya itu sekolah di Cileungsi. Dan pelaku ini mengajar di sekolah itu. 64 korban itu rentan usianya rata-rata 15 sampai 19 tahun,” sambung dia

Dia mengungkapkan bahwa terduga pelaku melakukan perbuatan bejatnya itu sejak 2012. Namun, rata-rata rekannya mengalami hal itu sekitar 2 hingga 3 tahun lalu.

Pelecehan seksual itu, kata dia, tidak hanya berbentuk tulisan atau chat mesum. Tetapi, ada juga yang sudah sampai kontak fisik.

Akibatnya, para korban mengalami trauma hingga memaksa mereka pindah ekskul lain, yang awalnya ikut atau aktif di ekskul futsal.

“Kebanyakan memang chatting itu awalnya suruh ngirim foto-foto diiming-imingi uang, baju dan sepatu, kemudian diajak nginep oleh pelaku (GJ),” kata Theja.

Dia menambahkan, hingga kini dirinya bersama para korban akan membuat laporan ke pihak berwajib. {kompas}