Tak Percaya LPDP Dikuasai Tarbiyah, Zainuddin Maliki: Proses Seleksinya Transparan-Akuntabel

Anggota Komisi X DPR Zainuddin Maliki tidak yakin dengan narasi viral yang beredar kalau LPDP dikuasai dengan ‘kaum tarbiyah’. Zainuddin menyebut selama ini proses seleksi LPDP transparan dan tidak bias dengan kelompok tertentu.

“Sejauh yang saya ketahui LPDP telah melakukan seleksi secara transparan. LPDP tidak tidak bias gender kelompok atau golongan tertentu,” kata Zainuddin kepada wartawan, Sabtu (19/2/2022).

Politikus PAN itu yakin LPDP berjalan dengan akuntabel. Menurutnya, proses seleksi dilakukan dengan melibatkan akademisi dan pihak independen.

“Saya percaya bahwa seleksi beasiswa LPDP sejauh ini dilaksanakan transparan, akuntabel, melibatkan akademisi dan pihak independen sesuai dengan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik,” ucap Zainuddin.

Dia mengaku kenal dengan salah satu penguji LPDP. Zainuddin mengatakan orang yang dikenalnya itu merupakan akademisi dan tidak terkait dengan kelompok apapun.

“Saya kenal salah satu reviewer LPDP. Yang bersangkutan adalah seorang akademisi. Banyak menulis di media terkemuka di Indonesia. Tahun 2016 lalu menggantikan posisi saya sebagai ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur,” ucapnya.

“Saya tahu beliau tidak memiliki afinitas dengan Tarbiyah. Termasuk tidak punya hubungan dengan Shamsi Ali Imam Besar Masjid Islamic Center of New York AS,” lanjut Zainuddin.

Viral LPDP ‘Dikuasai Tarbiyah’

Sebelumnya, Sebuah video viral isinya menyebut Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sebelum jabatan direktur dipimpin oleh Dwi Larso dikuasai oleh kaum tarbiyah. Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto pun membantah.

Video yang berjudul ‘LPDP Bukan Lagi Buat Tarbiyah’ itu diunggah oleh Imam Besar Masjid Islamic Center of New York AS, Imam Shamsi Ali. Imam Shamsi mengunggah video itu sambil meminta LPDP meluruskan video tersebut.

“Ada yang bisa klarifikasi tentang LPDP ini? Setahu saya program ini terbuka tanpa ada sekat… video ini bisa misleading!” tulis Imam Shamsi di akun Twitternya, @ShamsiAli2, seperti dilihat, Sabtu (19/2/2022).

Terlihat dalam video itu ada seorang wanita menyebut LPDP yang berada di bawah Kemenkeu dikuasai oleh kaum tarbiyah yang mengutamakan suatu golongan tertentu.

Wanita dalam video itu menyebut siswa yang mendapat beasiswa dan dikirim ke luar negeri itu bukan berdasarkan kecerdasan, tetapi yang dinilai saleh dan beriman, tetapi hal itu tidak terjadi lagi setelah LPDP dipimpin Dwi Larso.

Dirut LPDP Membantah

Direktur Utama LPDP saat ini, Andin Hadiyanto, menegaskan video itu bukan dibuat oleh LPDP. Dia juga memastikan siswa yang mendapat beasiswa LPDP itu melalui proses seleksi.

“LPDP tidak pernah membuat dan mengedarkan video dimaksud. Pelaksanaan seleksi beasiswa sejak awal dilakukan dengan sistem dan tata kelola yang dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Andin saat dimintai konfirmasi.

Andin mengatakan, sejak angkatan pertama, hasil kelulusan seleksi beasiswa LPDP dan seterusnya, komposisi penerima beasiswa LPDP sangat beragam dari sisi suku, gender, serta agama. Jadi dia memastikan informasi dari video itu tidak benar.

“Kelulusan atas proses seleksi beasiswa LPDP ditentukan oleh prestasi serta dipenuhinya persyaratan dan kriteria yang ditetapkan oleh LPDP,” tegasnya.

Dia juga membantah bahwa LPDP dikuasai golongan tarbiyah. Sekali lagi, dia menegaskan seleksi siswa LPDP itu melalui proses seleksi yang transparan.

“Terkait isu LPDP ‘pernah’ dikuasai dan hanya mengutamakan golongan tertentu seperti dalam video tersebut adalah tidak benar,” kata Andin.

“Perlu diketahui bahwa seleksi juga dilakukan dengan menggunakan sistem penilaian potensi akademik yang diselenggarakan Pusmenjar Kemendikbud, dilanjutkan dengan wawancara yang melibatkan pewawancara dari akademisi di luar LPDP,” imbuhnya. {detik}