Ketum DPP PSI Giring Ganesha batal mencalonkan diri sebagai capres di Pilpres 2024. Keputusan mundur sebagai capres di 2024 didapat Giring setelah berkeliling Indonesia dan menyerap aspirasi masyarakat.
“Ketika saya berbicara soal sosok pemimpin ideal, nama Pak Jokowi adalah sosok yang mendapatkan tempat di hati rakyat Indonesia. Banyak sekali rakyat Indonesia yang ternyata masih menghendaki sosok Jokowi untuk memimpin Indonesia,” kata Giring dalam keterangannya, Kamis (24/2).
Menyadari bahwa mayoritas rakyat Indonesia masih menginginkan Jokowi memimpin Indonesia, Giring memilih tak mencalonkan diri di Pilpres 2024.
“Maka hari ini, dengan penuh kesadaran saya Giring Ganesha, mengumumkan mundur dari pencalonan presiden Republik Indonesia,” kata Giring.
Meski Giring batal nyapres, PSI bakal mendorong 9 tokoh sebagai capres di 2024. Giring menyebut, kesembilan tokoh ini adalah kader-kader bangsa yang dianggap mampu melanjutkan politik kesejahteraan, politik bersih dan politik keterbukaan.
9 tokoh yang didorong sebagai capres yaitu:
Emil Dardak
Erick Thohir
Ganjar Pranowo
Mahfud MD
Muhammad Andika Perkasa
Mochamad Ridwan Kamil
Muhammad Tito Karnavian
Najwa Shihab
Sri Mulyani Indrawati
Oleh sebab itu, selain terus berjuang agar PSI lolos ke Senayan, dalam 9 bulan ke depan, PSI akan turun ke basis untuk mensosialisasikan dan mendengarkan pendapat rakyat mengenai 9 tokoh yang didorong menjadi capres tersebut.
“Kami juga menyediakan sarana kepada rakyat untuk berpartisipasi melalui REMBUK RAKYAT ONLINE (RRO) dengan mengikuti polling, yang kami sediakan. Jajak pendapat akan kami mulai hari ini dan akan berakhir pada awal November,” kata Giring.
“Selama sembilan bulan ke depan, kami akan membuka ruang bagi para relawan pendukung, akademisi, tokoh masyarakat, anak-anak muda, dan rakyat luas untuk urun rembuk memberikan pendapat melalui diskusi online,” lanjut dia.
Giring menjelaskan, PSI ingin memberikan informasi lengkap soal profil para kandidat. PSI tak ingin ketika gelaran Pilpres 2024 dimulai, rakyat memilih calon yang tidak mereka ketahui profilnya.
“Rakyat tidak boleh membeli kucing dalam karung. Rekam jejak calon presiden harus dibuka secara terang benderang kepada rakyat,” kata dia. {kumparan}