News  

AS Ancam Takkan Hadiri G20 Jika Ada Rusia, Kemlu RI: Tak Semua Perlu Ditanggapi

Amerika Serikat (AS) kembali mengancam untuk memboikot pertemuan G20 di Indonesia jika Rusia masih ikut serta. AS berkeinginan mengeluarkan Rusia dari organisasi itu. Yang teranyar pernyataan tersebut dilontarkan Menteri Keuangan AS Janet Yellen.

Pernyataan Yelen direspons oleh jubir Kemlu, Teuku Faizasyah. Ia menjelaskan, sikap AS sebagai bagian dari dinamika yang harus dihadapi Indonesia di G20.

“Dinamika menuju G20 akan terus berkembang dan berproses,” jelas Faizasyah saat konferensi pers daring pada Kamis (7/4).

“Kita mencermati apa yang dikatakan oleh Menteri Keuangan Amerika Serikat, namun tentunya kita juga memiliki kebijakan untuk tidak mengomentari statement yang disampaikan. Tidak semua pernyataan perlu kita respons,” tambah Faizasyah.

Kendati demikian, Faizasyah menambahkan, Indonesia terus mengupayakan keberhasilan penyelenggaraan G20.

Indonesia menjalankan komunikasi terbuka dengan mitra-mitranya, termasuk dalam tingkat kementerian. Melalui pembicaraan itu, Indonesia menyampaikan kembali perspektif atas penyelenggaraan G20.

Faizasyah turut menggarisbawahi, keputusan Indonesia telah mengikuti langkah-langkah presidensi terdahulu. Dengan demikian, Indonesia akan terus menekankan sikap tersebut kepada negara-negara anggota G20.

“Kalau kita melihat preseden penyelenggaraan KTT nantinya, Indonesia sudah menyampaikan undangan bagi seluruh negara anggota G20,” tegas Faizasyah.

“Dari perspektif Indonesia, kita menjalankan apa yang menjadi preseden penyelenggaraan G20 selama ini dengan tetap mengharapkan kehadiran seluruh anggota G20 dalam berbagai rangkaian pertemuan,” sambung Faizasyah. {kumparan}