News  

Kementerian ESDM Sebut Tarif Listrik Indonesia Tergolong Murah di ASEAN

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan tarif listrik Indonesia di tingkat rumah tangga non-subsidi dan bisnis besar terbilang murah di Asia Tenggara. Hal ini menjadi pencapaian di tengah kenaikan harga komoditas energi akibat konflik geopolitik global.

“Kami pastikan tarif listrik di Indonesia masih tergolong murah dibandingkan negara-negara lain di regional ASEAN,” ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam pernyataan resmi, Rabu (6/4).

Menurut data PLN, tarif listrik tarif rata-rata pelanggan rumah tangga non subsidi termurah se-ASEAN, sebesar Rp1.445 per kWh.

Besaran tarif ini di bawah tarif listrik rumah tangga di Thailand yang mencapai Rp1.597 per kWh, Vietnam Rp1.532 per kWh, Singapura Rp2.863 per kWh, dan Filipina Rp2.421 per kWh.

“(Tarif) ini sebagai langkah stimulus pemerintah guna menggaet investor untuk memperbaiki iklim bisnis di Indonesia di tengah pandemi,” jelas Agung.

Sementara, untuk bisnis besar di Indonesia juga tergolong paling murah, yakni Rp1.115 per kWh. Di tingkat yang sama, tarif listrik di Singapura mencapai Rp2.063 per kWh, Vietnam Rp1.787 per kWh, Filipina Rp1.603 per kWh, Thailand Rp1.370 per kWh, dan Malaysia Rp1.227 per kWh.

Sedangkan, tarif listrik di untuk golongan bisnis menengah Indonesia ditetapkan sebesar Rp1.445 per kWh. Tarif Indonesia untuk golongan ini hanya sedikit di atas Thailand yang ditetapkan Rp1.413 per kWh.

Namun, tarif Indonesia masih lebih murah dibandingkan Filipina dengan Rp1.636 per kWh, Malaysia Rp1.735 per kWh, Vietnam Rp1.943 per kWh, dan Singapura Rp2.110 per kWh.

Di samping itu, terdapat tarif untuk jenis pengguna industri menengah Indonesia sebesar Rp1.115 per kWh.

Tarif ini berada sedikit di atas Malaysia yang tarifnya Rp1.060 per kWh dan Thailand Rp991 per kWh, tap lebih murah daripada tarif di Singapura yang mencapai Rp1.922 per kWh, Filipina Rp1.567 per kWh dan Vietnam Rp1.117 per kWh.

Adapun, tarif listrik pengguna industri besar di Indonesia sebesar Rp997 per kWh. Angka ini hanya sedikit lebih tinggi dibanding Thailand Rp990 per kWh dan Malaysia Rp991 per kWh. Untuk kelas ini Singapura mematok tarif Rp1.863 per kWh, Filipina Rp1.559 per kWh, dan Vietnam Rp1.060 per kWh. {cnn}