Keluarga besar Partai Golkar dan segenap bangsa Indonesia merasa kehilangan akan wafatnya seorang tokoh bangsa. 22 Mei 2022, Fahmi Idris meninggal dunia, menyisakan rasa kedukaan yang teramat dalam bagi orang yang mengenalnya secara pribadi ataupun sekadar pernah melihat di media massa. Tidak terkecuali Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar.
Rasa sedih akan kehilangan sahabat seperjuangan sejak masa muda merintis bisnis bersama bahkan berpolitik dalam haluan yang serupa membuat Aburizal Bakrie merasa kehilangan. Dalam posting akun instagramnya, @aburizalbakrie.id mantan Menko Perekonomian era Presiden SBY ini mengungkapkan bagaimana kesedihannya terhadap wafatnya Fahmi idris.
“Sedih sekali saya mendapat kabar duka bahwa hari ini sahabat lama saya Prof. Dr. H. Fahmi Idris berpulang ke rahmatullah,” tulis @aburizalbakrie.id melalui akun instagramnya seperti yang ditulis oleh redaksi Golkarpedia.com (22/05/2022).
Aburizal Bakrie mengungkapkan di postingan yang sama bahwa dirinya dan Fahmi Idris merupakan sahabat lama, sejak kedua tokoh senior Partai Golkar ini berkiprah di HIPMI periode 1973-1975. Aburizal Bakrie bahkan mengakui bahwa sosok Fahmi Idris lah yang mengajarkannya berpolitik. Kedekatan dengan Fahmi Idris nyatanya telah membawa dampak baik bagi keduanya, simbiosis mutualisme berlaku pada hubungan persahabatan mereka.
“Fahmi adalah sahabat lama saya. Kami berteman sejak lama, sejak di HIPMI, bahkan Fahmi yang mengajarkan saya berpolitik,” sambung Aburizal Bakrie pada lanjutan unggahan instagramnya.
Hubungan baik Fahmi Idris dan Aburizal Bakrie pun berlanjut ketika memutuskan mendirikan usaha bisnis bersama Kongsi Delapan (Kodel Group). Selain Aburizal Bakrie dan Fahmi Idris Kodel Group juga didirikan oleh Soegeng Sarjadi, Abdul Latief dan Pontjo Sutowo.
Kodel mengelola berbagai lini usaha, mulai dari agrobisnis, perdagangan, perbankan, perminyakan, hingga hotel. Pada tahun 1988, Kodel membangun Hotel The Regent (kini Four Seasons Jakarta) di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Bisnis dan usaha menjadi jangkar dari persahabatan mereka, sementara kapal besarnya adalah kepentingan mensejahterakan rakyat Indonesia. Karena itu, masuk ke politik praktis merupakan langkah selanjutnya. Melalui politik praktis, kedua tokoh bangsa ini pun masuk ke partai yang sama, Partai Golkar dan pada tahun yang sama pula, tahun 1984.
Hingga kini, hubungan keduanya tidak lekang dimakan zaman. Sampai periode kepengurusan DPP Partai Golkar periode 2019-2024, Aburizal Bakrie yang didapuk jabatan sebagai Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar menempatkan Fahmi Idris di sisinya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar. “Terakhir beliau aktif sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar,” tulisnya di unggahan akun instagramnya.
ARB juga memuji bagaimana kiprah Fahmi Idris semasa hidupnya. Fahmi Idris memang dikenal sebagai politisi serba bisa karena kemampuan intelektualnya yang di atas rata-rata. Hingga pantas titel negarawan juga disematkan di bahu seorang Fahmi Idris.
“Fahmi adalah salah satu politisi terbaik negeri ini. Yang kehilangan bukan hanya Partai Golkar, tapi juga Bangsa Indonesia,” sambung Aburizal Bakrie lagi melalui caption unggahan instagramnya.
Kesejatian persahabatan yang rekat jelas terlihat dalam unggahan instagram Aburizal Bakrie, kata-kata yang menyentuh dan foto memorial saat Aburizal Bakrie menjenguk Fahmi Idris di rumah sakit ditunjukkan pada unggahan instagramnya. Foto hitam putih yang ditampilkan pun menambah kesan kedukaan yang mendalam bagi Aburizal Bakrie.
Kini Fahmi Idris telah meninggalkan kita semua rakyat Indonesia dan Aburizal Bakrie sebagai orang terdekatnya dengan berbagai kenangan baik yang terpatri di ingatan. Aburizal Bakrie pun mengucapkan salam perpisahan termanis sambil mendoakan agar Almarhum Fahmi Idris mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
“Selamat jalan Fahmi. Semoga husnul khotimah dan mendapat tempat terbaik di Sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Amin,” tutup Aburizal Bakrie. {golkarpedia}