Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019 Jusuf Kalla buka-bukaan perihal kedekatannya dengan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan.
Menurut JK, sapaan akrab Jusuf Kalla, relasi dengan Anies sudah terbangun sejak lama.
“Bahwa saya dekat memang punya sejarah, (waktu) saya (aktif) di Paramadina,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Menara Bank Mega, Jakarta, Kamis (14/7/2022) petang.
Sebagai catatan, JK merupakan Ketua Dewan Pembina Yayasan Wakaf Paramadina, sedangkan Anies pernah menjadi rektor di kampus tersebut pada 15 Mei 2007 hingga 6 Januari 2015.
JK lantas berbicara terkait hubungannya dengan Anies dalam kontestasi pemilihan presiden maupun kepala daerah. Seperti diketahui, pada pemilu 2014 lalu, Anies merupakan juru bicara Jokowi-JK.
Kemudian, usai terkena reshuffle kabinet pada 2016, Anies (mantan menteri pendidikan dan kebudayaan) lantas turut serta dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017.
Berpasangan dengan pengusaha Sandiaga Uno, Anies-Sandi sukses menjadi pemenang.
Lalu, bagaimana jelang pilpres dua tahun mendatang?
“Siapa saja boleh mendorong,” kata JK saat ditanya apakah benar dirinya mendorong Anies tampil dalam Pilpres 2024.
Namun demikian, Ketua Umum Palang Merah Indonesia itu pun mengaku berbicara dengan semua sosok yang disebut-sebut akan menjadi kontestan dalam pemilihan nanti.
Sebut saja Ketua Umum Partai Golongan Karya Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto.
“Nanti rakyat yang memilihnya bahwa kita dukung tokoh seperti itu. Bahwa Anies punya pengalaman iya. Itu salah satu juga modal. Tapi yang lain juga punya pengalaman yang ada itu tinggal masyarakat memilihnya,” ujar JK.
Lebih lanjut, JK pun melontarkan pendapat perihal duet capres dan cawapres pemersatu bangsa dalam pilpres mendatang. Menurut dia, semua calon nanti tidak akan memecah bangsa.
“Memang ada menafsirkan seperti Anies dengan Ganjar. Ya yang lain juga kalau tidak berarti Anies dengan katakanlah Puan (Ketua DPP PDIP Puan Maharani) tidak mempersatu atau Airlangga juga dengan Puan tidak mempersatu.
Semua bisa memersatukan bangsa,” kata JK.(Sumber)