Abdul Wachid: Kenaikan Harga BBM Bakal Tambah Kemiskinan dan Jumlah Orang Miskin

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar dinilai menambah banyak masyarakat miskin baru di Tanah Air.

Begitu disampaikan Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Gerindra Abdul Wachid kepada wartawan, Senin (5/9).

“Kenaikan BBM minyak Solar dan Pertalite akan muncul tambahan orang miskin. Jadi dengan kenaikan BBM ini akan menambah kemiskinan,” kata Wachid.

Politikus Gerindra ini mengurai, kenapa daftar orang miskin makin bertambah salah satunya yakni akibat terdampak Covid-19 yang belum pulih sepenuhnya.

“Dampak Pandemi Covid- 19 belum pulih muncul adanya kenaikan BBM terutama Solar dan Pertalite sangat berpengaruh inflasi,” ujarnya.

Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah ini mengaku ragu bantuan sosial yang dipersiapkan oleh pemerintah guna mengalihkan dampak kenaikan harga BBM subsidi akan efektif.

Meski begitu, kata Wachid, pemerintah telah mempersiapkan anggaran sebesar Rp 24,17 triliun guna mengatasi dampak kenaikan harga BBM subsidi.

“Belum sebanding dengan dampak kenaikan angkutan dan barang .Terutama angkutan bahan pokok dan biaya produksi pertanian akan naik upah tenaga kerja angkutan jasa pasti minta naik,” tegasnya.

Lebih lanjut Wachid menyebut, masyarakat yang paling terkena dampak dari kenaikan harga BBM ialah rakyat kecil seperti petani, buruh hingga pelaku usah warteg.

“(Jadi) pemerintah menaikkan BBM di siang bolong membuat resah wong cilik,” tegasnya.

Pemerintah resmi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai dari Pertalite, Solar, dan Pertamax. Harga terbaru BBM bersubsidi dan non-subsidi itu mulai berlaku pada Sabtu (3/9) pukul 14.30.

Harga Pertalite naik dari sebelumnya Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari sebelumnya Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500.(Sumber)