Dahlan Iskan Jadi Saksi Nasionalisme Prabowo Terkait Lahan di Aceh

Perusahaan yang didirikan untuk mencapai swasembada pangan era Soeharto, PT Kertas Kraft Aceh (Persero) kembali bangkit dari keterpurukan. Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan Kertas Kraft ini mulai ‘dihidupkan’ kembali dengan cara mengembangkan pembangkit listrik yang dimilikinya.

“Pembangkit listriknya dihidupkan kembali kemudian menghasilkan listrik 22 MW yang nantinya bisa dijual ke PLN dengan demikian Kertas Kraft akan mulai income kembali setelah pembangkitnya dihidupkan kembali,” kata Dahlan ketika ditemui di Kantor PGN, Jakarta, Rabu (4/9/2012).

Lebih jauh Dahlan menjelaskan, Kertas Kraft juga siap mengolah bahan baku kembali. Bahan baku tersebut dihasilkan dari Hutan Tanaman Industri (HTI). “Karena bahan baku Kertas Kraft ini berbeda dengan bahan baku lain. Harus pohon yang mengandung kandungan tertentu dan panjang,” papar Dahlan.

“Dulu Kertas Kraft mempunyai lahan pohon panjang tersebut hingga 60.000 hektar tetapi sejak reformasi, HTI itu bermasalah,” ungkapnya.

Dijelaskan Dahlan, pemilik lahan tersebut kini terpecah menjadi dua. Yakni dimiliki Prabowo Subianto dan Inhutani IV namun tetap mayoritasnya Prabowo.

“Karena rakyat Aceh menganggap Kertas Kraft itu penting maka diusahakan agar HTI bisa menyelesaikan yang bermasalah tersebut. Saya sudah laporkan ke Pak Prabowo dan demi Aceh dirinya merelakan melepaskan haknya di HTI dan diberikan ke Inhutani IV yang nantinya akan diberdayakan untuk Kertas Kraft,” papar Dahlan. [detik]