News  

Anies Perlu Tiru Duet Kiri-Kanan, Lula Da Silva-Geraldo Alckmin Yang Menang Pilpres Brazil?

Sosok calon wakil presiden pendamping calon presiden dari Partai NasDem, Anies Rasyid Baswedan jangan dianggap sepele. Perlu menjadi perhatian serius bila ingin Anies Rasyid Baswedan menang Pilpres 2024.

Tak hanya sekadar memenuhi tiket 20 persen dari koalisi partai saja. Peluang menang terutama sosok calon wakil presiden yang bukan berasal dari ceruk suara yang sama menjadi salahsatu kata kunci kemenangan Anies Rasyid Baswedan di Pilpres 2024.

Tak hanya berhenti sebagai peserta Pilpres dengan meraih dukungan tiket 20 persen melainkan harus menjadi agenda dan gerakan bersama. Lolos tiket nyapres sekaligus pemenang Pilpres. Tentu itu harapan kita semua.

Kalau sekadar berhenti sebagai peserta Pilpres tentu saja mengejar tiket 20 persen untuk tokoh sekelas Anies Rasyid Baswedan dengan dukungan penuh Surya Paloh dan Jusuf Kalla tidaklah terlalu sulit. Targetnya harus menang Pilpres 2024 dengan dukungan mayoritas rakyat dan strategi pemenangan yang cepat dan tepat. Meminjam istilah Pak Anies, strategi ala Coffee Bean. Alfamart – Indomart.

Serta strategi dalam mengantisipasi segala bentuk kecurangan yang melibatkan aparat negara dan SITUNG KPU atau Sistem Informasi Penghitungan Suara Komisi Pemilihan Umum yang banyak digugat publik.

Bila kata kunci menang Pilpres 2024 menjadi target, maka sosok calon wakil presiden menjadi kata kunci yang tidak kalah pentingnya dari tiket Pilpres yang 20 persen itu.

Sosok calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan idealnya bukan dari ceruk suara yang sama. Belajar duet calon presiden dan calon wakil presiden dari Lula Da Silva yang menang Pilpres 2002 dan 2022 di Brazil. Walaupun menang tipis dengan selisih suara hanya 1,8 persen. Lula Da Silva setidaknya telah memberikan pelajaran politik yang sangat bagus bagi kita. Menggandeng calon wakil presiden yang berbeda ideologi politik dengannya. Menang tipis dari Bolsonaro dengan masing-masing raihan 50,9 persen suara melawan 49,1 persen suara.

Periode pertama 2003-2010, Lula Da Silva yang dikenal secara tradisional berasal dari sayap kiri. Ia dipilih bersama-sama dengan wakil presidennya, José Alencar, dari Partai Liberal yang kanan-tengah. Hampir sama dengan Pilpres tahun 2022. Lula Da Silva menggandeng Geraldo Alckmin, yang merupakan kelompok kanan (Center-rigth).

Belajar dari Lula Da Silva yang menang Pilpres di Brazil yang sempat dikriminalisasi oleh rezim yang berkuasa. Calon wakil presiden pendamping Anies Rasyid Baswedan bila ingin menang Pilpres 2024 sebaiknya bukan berasal dari ceruk suara yang sama. Lula Da Silva sayap kiri. Geraldo Alckmin berasal dari sayap kanan.

Tidak bermaksud mengkotak-kotakkan. Hanya sebatas untuk mengidentifikasi basis dukungan massa. Anies Rasyid Baswedan banyak didukung dari kalangan religius nasionalis modernis. Pendampingnya, disarankan calon wakil presiden berasal dari kalangan nasionalis religius tradisionalis.

Berdasarkan temuan di lapangan. Kunci kemenangan Anies Rasyid Baswedan ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tanpa mendahului takdir Allah _subhanahalu wata’ala,_ Insyaallah Anies Rasyid Baswedan bakal menang di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat dan DI Yogyakarta.

Calon wakil presiden pendamping Anies Rasyid Baswedan harus mampu menambah suara Anies Rasyid Baswedan terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Memperkecil kekalahan di Jawa Tengah. Merebut kemenangan di Jawa Timur bahkan menang di atas 55 persen.

Sosok calon wakil presiden yang punya nilai jual tinggi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Jawa Tengah dikenal sebagai basis merah. Sementara Jawa Timur dikenal basis hijau yang identik dengan kalangan Nahdliyyin.

Siapa calon wakil presiden pilihan Anies Rasyid Baswedan? Penulis yakin orangnya sudah ada disaku Pak Anies.

Jakarta,
7 Rabiul Tsani 1444/1 November 2022
Tarmidzi Yusuf, Ketua Umum JABAR MANIES