News  

Benarkah Prabowo Subianto Presiden Setelah Jokowi?

Pertanyaan di atas menggelitik penulis untuk ikut urun rembuk. Prabowo Subianto Presiden setelah Jokowi? Begitu kira-kira kelakar Jokowi. Entah nyindir atau serius. Soalnya, Jokowi sempat menyinggung dua kali menang Pilpres. Ngeledek Prabowo Subianto tiga kali kalah Pilpres? Wallahua’lam

Sinyal Jokowi dukung Prabowo Subianto? Telah terjadi deal-deal baru antara Megawati, Prabowo Subianto dan Jokowi? Sepakat mengusung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Paket Prabowo-Puan. Koalisi PDIP, Gerindra dan PKB.

Lalu bagaimana dengan Ganjar Pranowo yang disebut-sebut ‘putra mahkota’ Jokowi? Bukan rahasia umum lagi kalau Ganjar Pranowo ‘putra mahkota’ Jokowi untuk menggantikannya di 2024. Sayangnya, belum ada partai yang melirik Ganjar. Inikah yang menjadi alasan Jokowi putar haluan dengan mendukung Prabowo?

Ketika menghadiri acara Partai Perindo, Jokowi sambil berkelakar mengatakan, “Dua kali di pilpres juga menang. Mohon maaf, Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” kata Jokowi di puncak peringatan ulang tahun Partai Perindo di Jakarta, Senin (7/11).

Sinyal Jokowi putar haluan atau sekadar basa-basi politik? Memenuhi salahsatu komitmen politik Megaprojo (Megawati, Prabowo dan Jokowi) sebelum Prabowo bergabung di kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin. Mereka berdua, Megawati dan Jokowi sepakat mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Wait and see! Ngeledek atau sekadar basa-basi politik.

Ada persepsi kalau kelakar Jokowi itu karena Jokowi merasa yakin Prabowo Subianto tidak akan menang melawan Anies Rasyid Baswedan dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Bisa saja Jokowi telah membaca besarnya arus dukungan rakyat kepada Anies Rasyid Baswedan. Tengok saja simpul relawan Anies. Hampir 100 persen simpul relawan Anies mantan relawan Prabowo-Sandi di Pilpres 2024.

Bahkan tidak sedikit mantan relawan Jokowi-Ma’ruf ikut menyeberang dengan mendukung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden pengganti Jokowi. Sebagiannya lagi mendukung Ganjar Pranowo. Belum terdengar pendukung Jokowi mendukung Prabowo Subianto. Yang ada hanya relawan Jokowi dukung duet Prabowo-Jokowi. Duet yang tidak memungkinkan secara konstitusi.

Begitu pula dengan pemilih. Mayoritas pemilih Prabowo-Sandi dan sebagian pemilih Jokowi-Ma’ruf Amin menjatuhkan pilihannya pada Anies Baswedan.

Menariknya lagi. Diam-diam kader dan simpatisan Gerindra banyak mengalihkan dukungannya pada Anies Rasyid Baswedan. Rata-rata mereka kecewa keputusan Prabowo jadi menterinya Jokowi.

Kelakar Jokowi, “Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” belum tentu menunjukkan dukungan Jokowi terhadap Prabowo Subianto. Soalnya kata “jatah” dalam kalimat itu punya kans yang sama dengan Ganjar Pranowo dan Anies Rasyid Baswedan. Jatah yang berkonotasi kompetisi. Bukan jatah dalam pengertian turunan karena Indonesia negara republik bukan negara kerajaan.

Siapapun yang menang Pilpres 2024, itu berarti jatahnya setelah Jokowi lengser. Bisa jatahnya Prabowo dan Ganjar. Bisa juga jatahnya Anies Rasyid Baswedan. Tergantung siapa pemenang Pilpres 2024.

KSA, 14 Rabiul Tsani 1444/9 November 2022
Tarmidzi Yusuf, Ketua Umum JABAR MANIES