News  

Kecelakaan di Jalan Tol, Pebasket Putri Indonesia Felichia Huang Meninggal Dunia

Kabar duka datang dari dunia Bola Basket Indonesia. Pebasket putri Indonesia, Felichia Huang Alvira dinyatakan meninggal dunia, Jumat (11/11). Felichia meninggal usai mengalami kecelakaan di jalan tol.

Kabar ini diketahui dari akun instagram timnas basket @official_timnasbasket. Dalam postingannya, akun resmi timnas basket ini memasang foto Felichia saat bermain basket dengan ucapan turut berduka cita.

“Turut berduka atas kepulangan salah satu pebasket putri terbaik di Indonesia. Selamat jalan, @felichialviraa,” tulis postingan tersebut.

Kabar duka ini juga diposting di akun @eagirlsbasketball yang merupakan akun instagram dari tim putri Universitas Pelita Harapan (UPH), tim yang kini dibela oleh Felichia.

“It’s such a hard way to start our day with the news we received this morning. We all have mourned by the loss of one of our beloved Eagirls family, @felichialviraa 🥀

Eternal rest grant unto her, O Lord, and let perpetual light shine upon her. May her soul of the faithful departed, through the mercy of God.

She’ll always be remembered by her purity and her loving personality. Rest in His peaceful arms. Thank you, Felis. Your energy will never die.

(Ini cara yang sulit untuk memulai hari kami dengan berita yang kami terima pagi ini. Kami semua berduka atas meninggalnya salah satu keluarga Eagirls tercinta, @felichialviraa

Perhentian abadi berikan padanya, ya Tuhan, dan biarkan cahaya abadi menyinarinya. Semoga jiwanya yang setia pergi, melalui belas kasihan Tuhan. Dia akan selalu diingat dengan kemurnian dan kepribadiannya yang penuh kasih.

Beristirahatlah dalam pelukan damai-Nya. Terima kasih, Felis. Energi Anda tidak akan pernah mati.),” tulis postingan tersebut.

Felichia sendiri dikenal sebagai salah satu pebasket putri potensial di Indonesia. Dirinya sempat menjadi pemain timnas putri U-17. Pada tahun 2021 saat persiapan menuju gelaran FIBA 2021, Felichia sempat masuk di daftar 15 pemain yang dipanggil timnas untuk mengikuti camp pelatihan, sebelum kemudian dikerucutkan menjadi 12 orang.(Sumber)