News  

Gerbong Kosong Ridwan Kamil Tanpa Partai Golkar Jika Berduet Dengan Ganjar Pranowo

Sampai hari ini belum ada kelanjutan breaking news seperti yang disebut Ridwan Kamil pekan lalu. PDIP gamang karena Ridwan Kamil tidak didukung Partai Golkar.

Beberapa elit Partai Golkar mengisyaratkan Ridwan Kamil tak dapat tiket Partai Golkar untuk menjadi pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Diprediksi Partai Golkar tidak akan mendapat efek ekor jas dari mengusung GP-RK. Gerbong Golkar banyak mendukung calon presiden sebelah.

Sementara nama Menkopolhukam, Mahfud MD ikut disebut-sebut bakal calon wakil presidennya Ganjar Pranowo. PDIP sedang berhitung. Ridwan Kamil atau Mahfud MD. Mana kedua tokoh ini yang paling punya kans mendongkrak suara Ganjar Pranowo.

Ridwan Kamil terancam membawa gerbong kosong. Partai Golkar belum memberikan tanda-tanda bakal merapat mengusung calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo.

Sebagai catatan Pilgub Jawa Barat tahun 2018. Pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum hanya memperoleh 7.226.254 suara atau 32,88 persen.

Berdasarkan data Pilgub Jawa Barat tahun 2018, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) 32.325.315. Artinya Pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum hanya didukung oleh 22,35 persen dari jumlah warga Jawa Barat yang punya hak pilih.

Sedangkan angka partisipasi pemilih di Pilgub Jawa Barat tahun 2018 hanya 22.724.333 atau 70,3 persen dari DPT berjumlah 32.325.315. Sesungguhnya pemenang Pilgub Jawa Barat tahun 2018 adalah warga yang tidak menggunakan hak pilih alias golput sebanyak 9.600.982 atau 29,7 persen.

Suara yang diperoleh Ridwan Kamil hanya 32,88 persen karena didukung oleh PKB, PPP dan Partai NasDem. Sebagaimana kita ketahui, hanya PPP yang berada di koalisi PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo. PPP sampai hari ini keukeuh mengajukan Sandiaga Salahuddin Uno sebagai bakal calon wakil presidennya Ganjar Pranowo. SSU dan PPP kabarnya belum menyerah.

Bagaimana kans Ridwan Kamil sebagai bakal calon wakil presiden di Pilpres 2024? Tentu majunya Ridwan Kamil dengan harapan:

Pertama, dapat menarik suara warga Nahdliyyin Jawa Barat karena sumbangsih warga Nahdliyyin cukup signifikan di Pilgub 2018 yang lalu. Harapannya warga Nahdliyyin yang ada di PPP mendukung duet GP-RK.

Sementara suara warga Nahdliyyin yang pro PPP tidak bulat. Meskipun elit PPP mendukung Ganjar Pranowo. Akar rumput PPP diprediksi suaranya akan terbelah ke Anies Rasyid Baswedan dan Prabowo Subianto.

Kedua, “nilai jual” Ridwan Kamil di Jawa Tengah dan Jawa Timur kalah pamor dengan Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar.

Dengan menggandeng Ridwan Kamil sebagai calon wakil presidennya Ganjar Pranowo amat riskan. Berdasarkan ulasan di atas, suara pemilih Jawa Barat belum tentu membantu mengerek suara Ganjar Pranowo.

Apalagi di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Ridwan Kamil tak bakal banyak membantu dalam meningkatkan perolehan suara pasangan calon presiden dan calon wakil presiden andai Ridwan Kamil diambil PDIP sebagai bakal calon wakil presiden.

Jangan lupa. Beberapa partai pernah dikecewakan oleh Ridwan Kamil. PKS dan Gerindra ketika Ridwan Kamil maju sebagai Walikota Bandung tahun 2013.

Pilgub Jawa Barat tahun 2018, Partai NasDem yang telah berdarah-darah mendukung Ridwan Kamil dikabarkan kecewa.

Bagaimana dengan Partai Golkar di tahun 2024? Akankah Ridwan Kamil menambah partai politik yang kecewa dengan sepak terjang politiknya selama ini?

Kita tunggu dan lihat saja. Apakah PDIP berani meminang Ridwan Kamil sebagai calon wakil presiden Ganjar Pranowo?

Bandung, 28 Shafar 1445/14 September 2023

Tarmidzi Yusuf, Kolumnis