Muhammad Iqbal Firmansyah, pemuda 24 tahun lulusan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta sukses menjual ratusan robot replika dinosaurus berbagai jenis ke berbagai tempat wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pemilik usaha animatronik dinosaurus yaitu Jagad Art Studio ini mampu membuat replika dinosaurus yang sangat realistis, menggabungkan keahlian seni dan ilmu pengetahuan animatronik.
”Berawal dari saya dan ayah saya, sejak saya kecil suka bereksperimen dengan membuat mainan-mainan remote control buatan sendiri dengan alat dan bahan seadanya dan sebisanya,” kata Iqbal dikutip dari situs resmi Direktorat SMK Kemendikbudristek, Selasa (19/9).
Iqbal memulai usaha ini setelah lulus SMK beberapa tahun lalu. Ia melihat belum banyak produk lokal replika dinosaurus, sehingga hal ini menjadi peluang besar bagi Iqbal untuk memasarkan produk replika dinosaurus miliknya.
Bermula dari stasiun TV lokal meliput usaha animatronik dinosaurus, kini Iqbal sang pengusaha muda mampu menjual ratusan replika dinosaurus berbagai jenis, memiliki 11 karyawan dan menghasilkan omset hingga sekitar 200 juta per bulannya. Animatronik dinosaurus atau replika dinosaurus ini di jual di beberapa wisata seperti di Bantul, DIY, sehingga menghidupkan lagi wisata edukasi di beberapa objek wisata di Bantul khususnya.
Iqbal mengatakan pembelajaran di SMK sangat berperan dalam pembentukan dirinya menjadi pengusaha replika dinosaurus ini. Saat Iqbal bersekolah di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, ia menyampaikan bahwa dirinya dan teman-teman sangat didampingi dalam pembelajaran dan proses praktik oleh para guru-guru di sekolah.
”Kebetulan SMK saya memiliki fasilitas ruang praktik yang luar biasa Lengkap dan itu salah satu fasilitas yang istimewa buat saya dulu dan teman-teman.” ungkap Iqbal dengan semangat.
SMK Muhammadiyah 3 merupakan SMK yang terintervensi bantuan pemerintah SMK Pusat Keunggulan pada tahun 2022 pada skema pemadanan. SMK ini sendiri merupakan salah satu sekolah swasta di Provinsi DIY yang bergerak di bidang Teknologi dan Rekayasa serta Teknologi Komunikasi dan Informatika. Dalam proses pembelajaran telah menyelaraskan kurikulum yang digunakan sesuai dengan kebutuhan industri.
“SMK adalah salah satu gerbang pertama saya untuk menetapkan niat dalam tujuan Bekerja dan Berwirausaha ini,” kata pria kelahiran Yogya, 3 Juli 1999 ini.(Sumber)