Tekno  

Spotify PHK Massal Ribuan Karyawan di Tengah Viralnya Wrapped 2023

Perusahaan streaming musik, Spotify, memutuskan untuk memberhentikan (PHK) 1.500 karyawannya atas sekitar 17 persen dari total pekerja. Hal itu diumumkan perusahaan pada Senin (4/12), waktu setempat.

Mengutip Reuters, Rabu (6/12), keputusan PHK dilakukan demi menurunkan biaya operasional perusahaan. PHK karyawan Spotify ini sebelumnya sudah terjadi sejak awal tahun 2023, di mana di Januari telah memecat 600 stafnya dan berlanjut di Juni sebanyak 200 pekerja lainnya.

Adapun proses PHk kali ini bertepatan dengan viralnya Spotify Wrapped 2023 yang merupakan kilas balik pengguna selama satu tahun.

Karyawan yang terdampak akan mendapatkan uang pesangon, uang liburan, dan jaminan kesehatan sekitar lima bulan selama masa pesangon.

“Kami memperdebatkan pengurangan yang lebih kecil sepanjang tahun 2024 dan 2025,” kata CEO Spotify, Daniel Ek.

“Namun, mengingat kesenjangan antara tujuan finansial kami dan biaya operasional kami saat ini, saya memutuskan bahwa tindakan substansial untuk menyesuaikan biaya kami adalah pilihan terbaik untuk mencapai tujuan kami,” tambahnya.

Dalam sebuah surat kepada karyawannya, Ek mengatakan, perusahaannya mempekerjakan lebih banyak orang pada tahun 2020 dan 2021 karena biaya modal yang lebih rendah dan meskipun outputnya meningkat, sebagian besar hal ini terkait dengan memiliki lebih banyak sumber daya.

Spotify akan dikenakan biaya sekitar 130-145 juta Euro pada kuartal keempat akibat PHK tersebut. Namun sebagian besar komponen tunai dari biaya tersebut akan dicatat pada kuartal fiskal pertama dan kedua tahun 2024.
Kerugian Operasional

Spotify memperkirakan kerugian operasional pada kuartal IV 2023, antara 93 juta euro dan 108 juta euro, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya mengenai laba operasional sebesar 37 juta euro.

Spotify menginvestasikan lebih dari USD 1 miliar untuk membangun bisnis podcastnya denganmerekrut selebriti seperti Kim Kardashian, Pangeran Harry, dan Meghan Markle, serta memperluas kehadiran pasarnya di sebagian besar negara di dunia dalam upayanya menjangkau 1 miliar pengguna pada tahun 2023.

Pada kuartal ketiga, perusahaan ini memperoleh keuntungan, dibantu oleh kenaikan harga layanan streaming dan pertumbuhan pelanggan di semua wilayah, dan perusahaan memperkirakan jumlah pendengar bulanannya akan mencapai 601 juta pada kuartal liburan.

Adapun keputusan Spotify ini menambah daftar perusahaan teknologi yang mem-PHK karyawannya. Di mana beberapa perusahaan telah mulai mengurangi tenaga kerja mereka lagi, dengan pengumuman yang datang dari Amazon hingga LinkedIn milik Microsoft.(Sumber)